GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes <p><strong>GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat?</strong>merupakan jurnal yang berisikan hasil-hasil kegiatan pengabdian masyarakat serta pemberdayaan kesehatan masyarakat. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu di bulan Juni dan bulan Desember. Jurnal ini menerima hasil pengabdian masyarakat yang dapat berupa penerapan bidang ilmu keperawatan gigi, kebinanan, keperawatan, orthotik prostetik dan semua bidang ilmu yang berhubungan dengan ilmu kesehatan yang belum pernah dipublikasi dimedia manapun. Bentuk kegiatan yang dipublikasi di jurnal ini dapat berupa hasil pemantauan, investigasi, skrinning, penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, penyuluhan, pengembangan implementasi system program kesehatan, pemberdayaan kesehatan dan kegiatan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat di dalam rumpun ilmu kesehatan. Artikel yang masuk akan di-review secara peer review<br />E-ISSN: 2798-4826</p> en-US rizkisofian22@gmail.com (Rizki) Tue, 27 Feb 2024 17:34:14 +0700 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING MELALUI SUPLEMENTASI PADA KADER POSYANDU DESA WONGAYA GEDE https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1395 <p><em>Stunting</em> masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasinya, namun hingga saat ini kejadian <em>stunting</em> masih terjadi. Pemberian suplemen mikronutrien berupa vitamin dan mineral merupakan salah satu upaya dalam pencegahan <em>stunting</em>. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan mengenai peran penting suplemen pada ibu hamil, balita, wanita usia subur, dan remaja putri untuk mencegah terjadinya <em>stunting,</em> dengan melibatkan 44 kader Posyandu di Desa Wongaya Gede. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi melalui media <em>PowerPoint</em>. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil antara <em>pre-test</em> dan <em>post-test</em> dengan menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan setelah pemberian edukasi (<em>pre-test</em> dan <em>post-test</em>, p=&lt;0,001, 95%). Tingkat pengetahuan yang sebelumnya masuk dalam kategori “Cukup” (73,2%) meningkat menjadi “Baik” (82,7%) setelah diberikan edukasi. Kami berharap kegiatan edukasi ini dapat menjadi program yang berkelanjutan, sehingga para kader dapat lebih paham mengenai cara mencegah <em>stunting</em> dan tidak ada lagi kasus <em>stunting</em> pada balita di Desa Wongaya Gede.</p> Putu Dian Marani Kurnianta, Anak Agung Ngurah Putra Riana Prasetya, Ni Komang Eni Astari, I Komang Aan Adi Ricardo Copyright (c) 2024 Putu Dian Marani Kurnianta, Anak Agung Ngurah Putra Riana Prasetya, Ni Komang Eni Astari, I Komang Aan Adi Ricardo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1395 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN HIPERTENSI MELALUI PENGUATAN PERAN KADER DAN SENAM HIPERTENSI https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1405 <p>Latar Belakang: Desa pakasai merupakan salah satu daerah tertinggi kasus hipertensi, kader posyandu jarang mendapatkan pendampingan dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi seperti senam hipertensi dan penyuluhan kesehatan, masyarakat khususnya yang menderita hipertensi sudah bosan minum obat yang didapat dari petugas, kebiasaan masyarakat suka makan makanan yang berminyak dan berlemak, masih ada yang merokok dan konsumsi garam. Upaya yang dapat dilakukan adalah penguatan peran kader dan senam hipertensi dalam pencegahan dan pengendalian hipertensi melalui edukasi dan penyegaran kembali kepada kader, pemeriksaan kesehatan dan senam hipertensi. Tujuan : merubah perilaku, meningkatnya derajat kesehatan, meminimalkan sekaligus mengurangi kambuhnya hipertensi. Metode : Pengabdian Masyarakat ini dilaksanakan pada bulan Agustus – September 2023 dengan sasaran 45 orang yang terdiri dari 15 orang kader dan 30 orang Masyarakat. Kegiatan ini dilakukan dengan beberapa tahap, tahap 1 : Persiapan, tahap 2 : Pelaksanaan kegiatan yaitu edukasi pada kader, senam hipertensi dan pemeriksaan kesehatan, tahap 3 : evaluasi ketercapaian tujuan melalui postest. Hasil : kegiatan menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan kader tentang konsep dan pencegahan hipertensi menjadi baik = 80% dan cukup = 20%, terdapat lebih dari separoh masyarakat yang memiliki tekanan darah normal sejumlah 19 orang (64%). Kesimpulan : penguatan peran kader dan senam hipertensi dapat mengurangi kambuhnya hipertensi.</p> Mariza Elvira, Debby Sinthania, Debby Silvia Dewi, Hilma Yessi, Muhammad Arif Copyright (c) 2024 Mariza Elvira Ira https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1405 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 EDUKASI TENTANG PENDIDIKAN SEKSUAL DINI PADA ORANGTUA DI DUSUN PRANCAK GLONDONG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1430 <p>Di Indonesia, fenomena kasus kekerasan dan pelecehan seksual pada anak terus meningkat. Orangtua memiliki tanggungjawab memberikan pendidikan seksual sejak dini pada anak. Di satu sisi, masih ada orangtua yang menganggap bahwa mendiskusikan sesuatu hal tentang seksualitas adalah masalah yang tabu. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa program pendidikan seks komprehensif berbasis teori dan sesuai usia untuk remaja awal dapat efektif dalam menunda debut seksual. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2023, di Dusun Prancak Glondong Panggungharjo Sewon Bantul. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu penyuluhan dengan model ceramah dan game edukasi dari pengabdi. Narasumber ada dua orang yaitu pengabdi sendiri. Peserta yang hadir dalam kegiatan ini sebanyak 16 orangtua yang memiliki anak balita dan remaja awal. Pelaksanaan edukasi dilakukan selama 1,5 jam. Hasil pengabdian menunjukkan ada peningkatan rata-rata pengetahuan setelah dilakukan kegiatan pengabdian dengan edukasi pendidikan seksual, yaitu sebesar 45%. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat terkait edukasi pendidikan seksual dini pada orangtua balita dan anak remaja awal di Dusun Prancak Glodong berhasil dan efektif. Masyarakat paham pentingnya pendidikan seksual pada anak dan paham cara menjelaskan ke anak.</p> Fitriani Mediastuti, Nining Tunggal Sri Sunarti Copyright (c) 2024 Fitriani Mediastuti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1430 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 CEGAH KANKER DENGAN POLA HIDUP CERDIK DAN PATUH DI RT 001/ RW 008 KELURAHAN PONDOK LABU https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1435 <p>Indonesia memiliki prevalensi penyakit kanker pada semua usia. Salah satu program pemerintah dalam pengendalian penyakit tidak menular yaitu program CERDIK merupakan pesan singkatan, yaitu C: cek kondisi kesehatan secara berkala, E: enyahkan asap rokok, R: rajin aktifitas fisik, D: diit sehat dengan kalori seimbang, I: istirahat yang cukup, K: kendalikan stress. Dan Pprogram PATUH yaitu P: Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter, A: atasi penyakit dengan pengobatan yang tepat dan teratur, T: tetap diit sehat dengan gizi seimbang, U: upayakan beraktifitas fisik dengan aman, H: hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi pencegahan kanker, sehingga Masyarakat lebih perduli dengan penyakit ini. Metode pelaksanaannya menggunakan pemeriksaan fisik, dan edukasi. Sebelum dan setelah pemberian edukasi, Masyarakat diberikan kuesioner untuk mengidentifikasi pengetahuan Masyarakat sebelum dan setelah diberikan edukasi tentang pencegahan kanker. Hasil kegiatan pengabdian kepada Masyarakat didapatkan bahwa Faktor risiko kanker pada peserta adalah kurang berolahraga dan memiliki berat badan berlebih. Masyarakat menyimak pemberian edukasi dan antusia bertanya, dan pengetahuan peserta meningkat dari 52,9% menjadi 88,2%. Disarankan program CERDIK dan PATUH ini senantiasa disosialisakan untuk meningkatkan rasa peduli masyarakat sehingga mereka dapat mencegah terjadinya kanker.</p> Siti Utami Dewi, Ayuda Nia Agustina, Anggi Pratiwi, Farras Hayyu Alifah, Hanifa Azzahra, Maulani Maulani, Putri Permatasari Carolina Copyright (c) 2024 Ayuda Nia Agustina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1435 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PENERAPAN METODE KARTU KARTU SKOR DHIANA SETYORINI MELALUI PROMOSI KESEHATAN MENUJU NOL KEJADIAN PREECLAMPSIA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1399 <p>Preeklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan adanya disfungsi plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi sistemik dengan aktivasi endotel dan koagulasi. Jika tidak dilakukan pencegahan dini, akan membahayakan baik nyawa ibu maupun bayi. Hampir 75% penyebab kematian ibu adalah karena perdarahan hebat Post Partum), infeksi post partum, tekanan darah tinggi selama kehamilan (pre-eklampsia dan eklampsia), komplikasi dari persalinan, tindakan aborsi yang tidak prosedur. Dari hasil pencatatan dan pelaporan diwilayah kerja Puskesmas Rasanae Timur Kota Bima terdapat 557 ibu hamil, jumlah kunjungan ke Puskesmas hanya 216 ibu hamil dan teridentifikasi resiko preeklamsi sebanyak 12 ibu hamil. Saat ini pelayanan yang tersedia di tingkat puskesmas dalam mendeteksi dini resiko preeklampsia masih menggunakan buku KIA yang hasil pendeteksiannya masih dirasakan belum memasyarakat penggunaan buku KIA tersebut hanya dapat dilakukan oleh petugas kesehatan itu sendiri. Salah satu metode mempermudah berbagai layanan yang ada dimasyarakat untuk deteksi preeklampsia yaitu “Kartu Skor Dhiana Setyorini (KSDS). Tujuan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah melalui kegiatan Training of Trainer bagi kader kesehatan, Pengabdi melatih para kader kesehatan yang ada diwilayah kerja puskesmas Rasanae Timur kota Bima tentang pelaksanaan metode “Kartu Skor Dhiana Setyorini (KSDS) diharapkan dapat menjadi mentor untuk meneruskannya kepada ibu-ibu hamil yang ada di wilayah posyandu masing-masing. Hasil pengabdian masyarakat diperoleh hasil ada perbedaan yang signifikan tingkat Pengetahuan Kader Kesehatan tentang Tupoksi Kader Kesehatan menggunakan metode KSDS dengan p value 0,000. Sehingga para kader tersebut mampu mendeteksi diri risiko terjadinya preeclampsia pada ibu hamil.</p> Syaiful Syaiful, Arismansyah Arismansyah, Nurwahidah Nurwahidah, Rini Hendari Copyright (c) 2024 Syaiful123 Syaiful, Arismansyah arismansyah https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1399 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN SISWA SMAN 5 CIREBON TERHADAP BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) SEBAGAI MINUMAN KESEHATAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1440 <p>Bunga telang <em>(Clitoria ternatea L.) </em>memiliki banyak manfaat dan tanamannya dapat dibudidayakan di sekitar pekarangan rumah untuk pengobatan tradisional dikarenakan tanaman ini mengandung senyawa antosianin, flavonoid, flavonol glikosida, kaemferol, quersetin, mirisetin, tannin, triterpenoid dan kandungan lainnya yang memiliki khasiat sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi, analgesic, antiparasit, antihistamin, dan meningkatkan sistem imun. Salah satu bentuk pemanfaatan bunga telang diolah sebagai minuman kesehatan. Namun, tingkat pengetahuan terhadap informasi pemanfaatan bunga telang bagi tubuh masih belum banyak diketahui oleh siswa/siswi SMA. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mensosialisasikan terkait bunga telang, meningkatkan pengetahuan siswa/siswi kelas X SMAN 5 Cirebon. Metode pelaksanaan kegiatan ini dengan melakukan sosialisasi secara langsung, tanya jawab, mendemokan pembuatan minuman bunga telang. Untuk mengetahui keberhasilan dalam kegiatan ini, diadakan evaluasi dengan memberikan kuisioner sesudah dan sebelum pemaparan materi yang berisi pengetahuan mengenai bunga telang. Berdasarkan dari kegiatan yang telah dilakukan dapat dilihat dari hasil kuisioner terdapat peningkatan pemahaman peserta memiliki persentase lebih dari 80% berarti siswa/siswi kelas X SMAN 5 Cirebon benar-benar memahami apa yang telah disampaikan tentang kandungan, manfaat dan cara pembuatan produk bunga telang sebagai minuman kesehatan. Dengan adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini menjadikan siswa/siswi memiliki tambahan wawasan pengetahuan yang lebih baik dari sebelumnya.</p> Yuniarti Falya, Sindy Putri Sindy Putri Pratama, Lili Diana Liu, Muhammad Firas Syafiq, Ayu Mulyani, Ine Suharyani Copyright (c) 2024 yuniarti falya https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1440 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN PSIKOSOSIAL BAGI PASIEN COVID-19 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1448 <p>Pendahuluan: Meningkatkan kasus Covid-19 pada tahun 2020 berdampak pada semua lini kehidupan. Ditahun yang sama WHO mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi. Hal tersebut berdampak pada sesehatan jiwa dan psikososial. Adanya aturan pembatasan sosial dan isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 menyebabkan meningkatnya kecemasan. Oleh karena itu dukungan psikososial sangat diperlukan bagi pasien Covid-19. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan relawan Covid-19 dalam memberikan dukungan psikososial pada pasien Covid-19 yang diikuti oleh 15 relawan. Metode yang digunakan terdiri dari 4 tahap yaitu melakukan kajian situasi, meyusun rencana, persiapan kegiatan dan pelaksanaan. Intervensi yang diberikan pada relawan yaitu edukasi berupa penyuluhan, diskusi dan simulasi. Untuk mengukur pengetahuan relawan menggunakan kuisioner yang diberikan pre dan post. Hasil uji wilcoxon menunjukkan bahwa terjadi perbedaan pengetahuan relawan sebelum dan sesuah intervensi. Pengetahuan relawan dalam dukungan kesehatan jiwa dan psikososial pada orang sehat dengan p <em>value</em> 0,003 dan bagi pasien covid p <em>value</em> 0,001 serta dukungan sosial pencegahan stigma p value 0,004. Kesimpulan: Terjadi peningkatan pengetahuan pada relawan dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Saran: Dukungan psikososial dapat diberikan secara terus menerus kepada orang sehat maupun sakit (OTG, ODP dan PDP) sehingga mampu memulihkan trauma psikologis akibat Covid-19.</p> Hesti Prawita Widiastuti; Hilda Hilda, Arsyawina Arsyawina Copyright (c) 2024 Hesti Prawita Widiastuti; Hilda Hilda, Arsyawina Arsyawina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1448 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PELATIHAN ENDORPHIN MESSAGE DAN PEMERIKSAAN TAFSIRAN BERAT JANIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING SECARA DINI https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1453 <p>Nyeri merupakan masalah yang sangat sering terjadi pada kehamilan khususnya pada trimester III kehamilan, seperti nyeri punggung sering terjadi selama kehamilan dengan kejadian yang tercatat berbeda-beda, di negara Inggris diperkirakan 50% dan di Australia sampai mendekati 70%. Nyeri menyebabkan ketakutan dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan stress dan perubahan fisiologis yang dratis selama kehamilan. Nyeri dan kecemasan bekerja secara sinergis, yang saling memperburuk satu sama lain. Ibu dengan tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi mungkin melahirkan bayi prematur dengan berat badan rendah dan panjang badan yang lebih pendek dari bayi rata-rata.Mengingat dampak tersebut maka perlu dilakukan inovasi terapi pijat <em>Endorphin</em>. Tujuan pengabdian ini untuk memberdayakan para ibu hamil dengan endorphin message agar menurunkan kejadian stunting. Metode pengabdian ini dilakukan dengan penyuluhan endorphin message pada kader dan keluarga ibu hamil serta <em>p</em><em>elatihan endorphin</em> message pada kader dan keluarga ibu hamil, serta melakukan pemeriksaan tafsiran janin<strong>. </strong>Kegiatan ini dihadiri oleh 3 orang kader dan 12 orang Ibu hamil trimester III yang di dampingi keluarga, kegiatan dilaksanakan di Korong Koto Buruk. Hasil pengabdian ini setelah dilakukan penyuluhan di temukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam melakukan <em>endorphin message</em> pada kader dan keluarga ibu hamil, semua peserta mampu memahami dan melakukan endorphin message dengan baik, denyut jantung janin baik 86,66% dan tafsiran berat badan bayi baik 73.33 %. Dari kegiatan pengabdian tersebut adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan dan diharapkan mampu memberikan pengurangan angka kejadian stunting di wilayah lubuk alung.</p> Maidawillis Maidawillis, Mike Asmaria, Debby Silvia Dewi Copyright (c) 2024 maidawillis maida https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1453 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 EDUKASI PEMANFAATAN POTENSI BAHAN ALAM LOKAL SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING PADA MASYARAKAT https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1467 <p>Stunting merupakan kelainan dimana tumbuh kembang balita terhambat akibat kekurangan gizi selama di dalam kandungan dan kondisi ini dapat diketahui dengan melihat kondisi tubuh anak yang lebih kecil dari anak lain seusianya. Pada tahun 2022 prevalensi stunting di Indonesia menurun 21,6% dibandingkan tahun 2021 sebesar 24,4%. Untuk Kabupaten Konawe sendiri tidak mengalami penurunan angka kejadian stunting dimana prevalensi tahun 2021 adalah sebesar 26,3% dan meningkat pada tahun 2022 sebesar 28,3%. Hal tersebut membuktikan bahwa masing kurangnya pengetahuan orang tua dalam memahami kebutuhan gizi anak semenjak anak masih didalam kandungan sampai dengan umur 2 tahun karena pengetahuan yang baik orang tua terhadap kebutuhan gizi dapat menjauhkan anak dari gangguan kesehatan kronis. Kegiatan dimulai dari analisis situasi wilayah kegiatan yaitu Desa Waworaha, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara; pengurusan perijinan kegiatan kepada aparat desa setempat; pengembangan media edukasi; sosialisasi dan edukasi dalam bentuk pemaparan power point, pengisian kuesioner; analisis deskriptif dengan bantuan <em>software IBM SPSS Statistics 26</em>. Berdasarkan hasil kegiatan dan evaluasi yang telah dilakukan, pengetahuan masyarakat akan stunting dan pemanfaatan tanaman local sebagai Upaya pencegahan stunting masih kurang. Setelah dilakukan edukasi terhadap peserta kegiatan, pengetahuan masyarakat meningkat menjadi 88,54%. Perlu dilakukan sosialisasi kembali oleh pemerintah setempat dan tenaga Kesehatan terkait mengenai stunting dan intervensi spesifik untuk menurunkan angka kejadian stunting.</p> Muhamad Ramadhan Salam, Nurfitriyana Rahmat, Syaiful Katadi, Rahayu Apriyanti, Irman Idrus, Yusniati Dwi Pemudi Copyright (c) 2024 Muhamad Ramadhan Salam Salam https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1467 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 KENALI MASA PUBERTAS PADA REMAJA MELALUI PENDIDIKAN KESEHATAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1478 <p>Remaja adalah generasi penerus bangsa, dimana baik buruknya suatu bangsa ke depan tergantung bagaimana kondisi remaja sebagai generasi muda saat ini. Masa remaja sering dikatakan masa pubertas yang merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa dimulai dari umur 8 tahun umur 8 – 14 tahun. Tahap perkembangan yang terjadi pada remaja antara lain, secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, perkembangan seksual, perubahan sosial serta perkembangan emosional. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman remaja di SDN 5 Dalung tentang perubahan-perubahan yang terjadi, sehingga memiliki kesiapan baik secara fisik maupun psikologis dalam menghadapi perubahan tersebut. Adapun kegiatan yang dilaksanakan adalah memberikan penyuluhan kenali masa pubertas. Terdapat 28 remaja (12 perempuan, dan 16 laki-laki). Teknis kegiatan adalah memberikan pre test, kemudian dilanjutkan dengan penyuluhan, serta diakhiri dengan post test. Hasil pengabdian ini menunjukkan sebelum diberikan penyuluhan 11 orang (39.3%) yang memiliki pengetahuan kurang dan 2 orang (7.1%) memiliki pengetahuan baik, sedangkan setelah diberikan penyuluhan 5 orang (17.9%) memiliki pengetahuan cukup, dan 23 orang (82.1%) memiliki pengetahuan baik. Kesimpulan, pemberian penyuluhan tentang pubertas meningkatkan pengetahuan remaja sebanyak 82.1% dibandingkan sebelum diberikan penyuluhan, dengan nilai <em>P-Value</em> &lt;0.05 yang artinya terdapat perbedaan tingkat pengetahuan sebelum dan setelah di berikan pendidikan kesehatan</p> Luh Putu Widiastini, I Gusti Agung Manik Karuniadi, Putu Ayu Dina Saraswati Copyright (c) 2024 Luh Putu Widiastini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1478 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN GIGI DAN MULUT SISWA SEKOLAH DASAR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1490 <p>Penyakit gigi yang sering menyerang anak usia sekolah berkaitan dengan kebiasaan hidup bersih. Oleh karena itu, menanamkan hidup bersih dan sehat baik secara kesehatan umum dan kesehatan gigi termasuk hal yang tepat. Kesehatan gigi dan mulut anak, sangat penting bagi orang tua dan guru sekolah untuk memantau kebersihan gigi dan mulut anak secara teratur. Salah satu cara untuk mewujudkan yaitu dengan cara mendeteksi karies sejak dini. Tujuan dari layanan ini untuk untuk mendapatkan gambaran tingkat kerusakan gigi dan motivasi untuk melakukan penambalan dengan cara pemeriksaan dan pemantauan kesehatan gigi dan mulut. Metode pengabdian masyarakat ini diawali dengan tahapan persiapan yaitu perizinan, menyusun program kerja. Selanjutnya tahapan pelaksanaan kegiatan diawali dengan screening status kesehatan gigi anak menggunakan indeks RTI dan PTI. Pemeriksaan klinis komponen <em>decay-teeth, missing-teeth dan filling-teeth </em>dilakukan sebanyak 176 siswa. indeks DMF-T mempunyai dengan rerata sebesar 4,77 artinya tingkat keparahan karies berada pada kategori tinggi. PTI kategori yang terbanyak adalah buruk (99,4%) dan RTI terbanyak pada kategori buruk (54%). Peran petugas kesehatan gigi sangat penting untuk tercapainya kebijakan bebas karies 2030 melalui kegiatan UKGS. Sehingga perlu Kerjasama yang berkelanjutan dengan petugas kesehatan gigi untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut agar terhindar dari terjadinya penyakit gigi dan mulut</p> Ulliana Ulliana, Vera Dumonda Silitonga, Baby Prabowo Setyawati; Aditya Nurrochman Copyright (c) 2024 ulliana https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1490 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PELATIHAN KETERAMPILAN MASYARAKAT MENGOLAH BUAH SENDUDUK (Melastoma Malabathricum) DAN DETEKSI RISIKO KARIES PADA ANAK https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1491 <p>Balita mempunyai kebiasaan konsumsi makanan ringan atau camilan seperti permen, wafer, kue dan biskuit, makanan ini mengandung sukrosa yang dapat menurunkan kapasitas buffer saliva dan berakibat karies rampan yang dapat menimbulkan rasa sakit, kesulitan mengunyah makanan, anak menjadi rewel, sehingga mempengaruhi status gizi, gangguan kesehatan yang berkepanjangan dan gangguan tumbuh kembang anak. Posyandu menjadi sarana pertama bagi orang tua untuk mengetahui tumbuh kembang anak. Selama ini Pencegahan dan pengendalian karies gigi masih sebatas pemeriksaan kesehatan gigi yang dilakukan oleh petugas kesehatan puskesmas saja belum melibatkan masyarakat. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi peningkatan kasus karies gigi pada anak-anak penting membuat produk pangan untuk balita, deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan gigi dengan melibatkan masyarakat. Keterlibatan mitra sangat membantu upaya pencegahan dan pengendalian karies gigi pada anak-anak. Metode pelaksanaakan kegiatan melalui penyuluhan dan pelatihan mengenai deteksi dini karies, dan membuat produk permen, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader, derajat kesehatan gigi dan mulut anak dan kemampuan ibu dalam membuat olahan permen untuk anak-anak. Berdasarkan pelatihan tersebut terdapat peningkatan pengetahuan kader (pretest 14 orang kriteria buruk, posttest kriteria buruk tidak ada lagi), meningkatnya keterampilan anak menyikat gigi dalam waktu 3 bulan (minggu I 74 anak dengan skor 3 pada minggu ke 9 skor 3 tidak ada dan skor 1 hanya 1 orang), serta kader mampu mendeteksi risiko karies dan melakukan penyuluhan kesehatan gigi balita. Kegiatan ini sudah berjalan dengan baik karena dapat mengatasi permasalahan pada masyarakat terutama menekan angka karies dengan meningkatkan keterampilan anak dalam menyikat gigi serta meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pengolahan buah senduduk sebagai permen yang dapat menghhindari karies.</p> Marlindayanti Marlindayanti, Imelda Telisa, Listrianah Listrianah Copyright (c) 2024 Marlindayanti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1491 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 DETEKSI DINI KARIES GIGI MELALUI PELATIHAN VISUAL PADA KADER KESEHATAN KELURAHAN WAWALI https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1492 <p>Karies gigi menjadi permasalahan kesehatan serius, terutama di Wilayah Kelurahan Wawali, Kecamatan Ratahan, Indonesia, yang mengalami peningkatan prevalensi dari tahun 2007 (43,4%), 2013 (53,2%) hingga tahun 2018 dengan angka 57,6%. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan terkait deteksi dini karies gigi menjadi fokus utama. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberdayakan kader kesehatan dalam masyarakat, mengarah pada penerapan praktik deteksi dini dan pencegahan karies gigi secara efektif. Pelaksanaan dilakukan pada khalayak sasaran berjumlah 46 orang terdiri dari kader kesehatan Posyandu 36 orang, petugas kesehatan gigi dan mulut 2 orang perangkat kelurahan 8 orang, tahap pertama Tim pengabmas dan mahasiswa memberikan edukasi kepada kader yang menitik beratkan pada kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah dalam mendeteksi dini kasus karies gigi, menyikat gigi yang baik dan benar dengan cara sederhana, dan melakukan simulasi / demonstrasi deteksi dini karies gigi melalui pelatihan pada kader kesehatan Serta melakukan demonstrasi pencatatan hasil pemeriksaan deteksi dini karies gigi. Tahap kedua pelaksanaan kegiatan oleh kader kesehatan dilakukan melalui edukasi menggunakan modul dan leaflet serta demonstrasi cara menyikat gigi, cara deteksi dini karies gigi dan cara pencatatan hasil pemeriksaan deteksi dini karies gigi. Tahap ketiga evaluasi pelaksanaan oleh kader kesehatan dalam kontrol tim pengabmas dan mahasiswa untuk memeriksa kembali hasil deteksi dini karies gigi. Hasil menunjukkan bahwa 36 kader (100 %) kesehatan dapat melakukan secara mandiri deteksi dini terhadap karies gigi dengan hasil “Baik” melalui metode visual. Melalui kegiatan ini, pengetahuan dan keterampilan kader kesehatan meningkat dalam melakukan deteksi dini karies gigi dengan metode visual</p> Novarita Mariana Koch, Fione Vesty Logor, Rianne R. Pangau Copyright (c) 2024 Novarita Mariana Koch, Fione Vesty Logor, Rianne R. Pangau https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1492 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PEMBENTUKAN DAN PEMBERDAYAAN KADER KAMPUNG TRADISIONAL KOMPLEMENTER DALAM PEMANFAATAN TOGA DI DESA KAMPUNG DELIMA TAHUN 2023 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1497 <p>Tujuan Strategis pembangunan kesehatan satunya adalah peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan siklus hidup, pencegahan penyakit dan peningkatan sumber daya kesehatan. Upaya pemberdayaan Masyarakat salah satunya dengan melibatkan kader dalam menyelesaikan masalah kesehatannya. Pemanfaatan Tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai obat tradisional menjadi salah satu program pemerintah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk Pembentukan dan pemberdayaan Kader dalam pemanfaatan Toga Di Desa Kampung Delima tahun 2023. Metode kegiatan pengabdian masyarakat menggunakan konsep pembentukan kampung tradisional sehat dan pemberdayaan kader kesehatan. Hasil pengabmas ini yaitu setelah pelatihan tingkat pengetahuan kader (80 %) berada dalam kategori Baik. Hasil pelaksanaan pendampingan Kader dalam pemanfaatan Toga di Masyarakat disimpulkan Hampir semua Kader (80%) selalu memberikan himbauan manfaat tanaman keluarga, hampir semua Kader (80%) selalu mengajak menanam TOGA, sebagian besar (73%) Kader selalu menjelaskan cara pemanfaatan tanaman obat. Pelatihan yang dilakukan telah mampu meningkatkan pengetahuan kader baik dari sebelum dan sesudah pelatihan. Hasil ini telah sesuai harapan dari pengabdian Masyarakat. Peningkatan pengetahuan Ini menjadi hal penting dalam pemberdayaan masyarakat. Pelatihan akan bermanfaat dalam peningkatan pemahamann dan keterampilan kader dalam bidang tanaman obat keluarga. Kegiatan pengabdian masyarakat telah berjalan dengan baik dengan terbentuknya Kader Kampung Tradisional Komplementer dan terlaksananya pelatihan dan pendampingan bagi Kader.</p> Eva Susanti, Wenny Indah Purnama Eka Sari, Kurniyati Kurniyati Copyright (c) 2024 Eva Susanti, Wenny Indah Purnama Eka Sari, Indah Fitri Andini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1497 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PENYULUHAN KESEHATAN GIGI TENTANG CARA MENYIKAT GIGI PADA ANAK STUNTING https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1527 <p>Anak stunting adalah anak yang terhambat pertumbuhan fisiknya karena masalah gizi dan pengasuhan yang kurang. Stunting pada balita akan berdampak buruk jika tidak ditanggulangi segera. Asupan gizi yang diterima tubuh anak sangat penting diperhatikan dan peran orang tua asuh dapat membimbing dan mengawasi anaknya agar kesehatan gigi dapat terjaga. Sehingga mencegah risiko kerusakan gigi dengan rajin menyikat gigi. Melalui pemberian edukasi mengenai perawatan gigi yang benar kepada orang tua asuh anak stunting sangatlah tepat. Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pemahaman orang tua asuh tentang cara menyikat gigi pada anak stunting di Kelurahan Liliba Kota Kupang. Metode pelaksanaan pengabdian dengan teknik penyuluhan langsung pada ibu beranak stunting dan pemberian makanan tambahan selama 90 hari. Berdasarkan hasil penyuluhan yang diberikan saat pengabdian, ibu secara umum memahami tentang cara menyikat gigi pada anak stunting dan berkomitmen lebih baik lagi dalam mendampingi anak ketika menyikat gigi. Serta pendampingan yang diberikan selama 4 kali, pertama sebelum diintervensi, kedua pemberian makanan tambahan selama 30 hari, dilanjutkan ketiga 60 hari dan keempat 90 hari.Tim memantau dan mengevaluasi perkembangan kedua anak asuhnya terdapat peningkatan berat badan, tinggi badan serta lingkar lengan atas. Kesimpulan : terjadi perubahan berat badan anak serta ibu memahami cara menjaga kesehatan gigi anaknya.</p> Melkisedek O. Nubatonis, Applonia Leu Obi, Christina Ngadilah, Agustinus Wali Copyright (c) 2024 Melkisedek O. Nubatonis, Applonia Leu Obi, Christina Ngadilah, Agustinus Wali https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1527 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 SOSIALISASI PENDIDIKAN SEKS BEBAS DI SMKN 1 AMPELGADING KABUPATEN MALANG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1459 <p>Perkembangan zaman mempengaruhi perilaku seksual dalam berpacaran remaja. Sebanyak 16,9% remaja perempuan dan 12,4% remaja laki-laki setuju terhadap hubungan seksual dan alasan melakukan hubungan seksual pertama kali pada remaja usia 15-24 tahun adalah karena ingin tahu (51,3%), terjadi begitu saja (38,4%) dan dipaksa oleh pasangannya (21,2%). Perilaku seks bebas dapat berdampak negatif seperti kehamilan tidak diinginkan (KTD), penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS, serta aborsi. Pengetahuan yang kurang mengenai seks dapat membuat remaja menjadi semakin penasaran bahkan cenderung mencoba sendiri. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini dengan sosialisasi pendidikan seks bebab dengan jumlah remaja 70 orang. Tujuan dari kegiatan ini Untuk mengetahui perbedaan tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi pendidikan seks bebas di SMKN 1 Ampelgading. Hasil dari kegiatan sosialisasi ini terdapat peningkatan pengetahuan remaja saat diberikan pretest dan posttest dengan hasil pretes yaitu Hasil pre test dari 70 remaja yaitu yang pengetahuan baik sebanyak 14 orang (20%), cukup 33 orang (47,1%), kurang 23 orang (32,9%), hasil post test dari 70 remaja yaitu terjadi peningkatan pengetahuan dengan jumlah yang pengetahuan baik sebanyak 36 orang (51,4%), cukup 30 orang (42,9%), kurang 4 orang (5,7%). Melalui kegiatan ini merupakan bentuk <em>preventif </em> terhadap kejadian seks bebas dan terlihat dari adanya peningkatan pengetahuan remaja saat pretest dan posttest </p> Dian Mayasari, Ratih Mega S, Irma Wulandari, Effi Kristiani Copyright (c) 2024 Dian Mayasari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1459 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 SKRINING KELAINAN TELAPAK KAKI, SENSORI KAKI DIABETES, DAN SKOLIOSIS PADA CAR FREE DAY JAKARTA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1209 <p>Dukungan dalam upaya pencegahan disabilitas dilaksanakan oleh civitas akademika Poltekkes Kesehatan Kementrian Kesehatan Jakarta I dengan cara melaksanakan program kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pencegahan disabilitas fisik. Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif civitas akademika dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Nasional yang jatuh setiap tanggal 3 Desember. Salah satu tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai potensi disabilitas fisik yang bisa diidap oleh siapa saja serta memberikan edukasi pada masyarakat mengenai pencegahan berbagai macam penyakit yang dapat menyebabkan disabilitas fisik. Kegiatan dilakukan dengan melakukan deteksi dini kelainan skoliosis, deformitas kaki, dan deteksi sensori kulit pada kaki diabetes. Serangkaian tes dengan menggunakan berbagai peralatan digunakan dalam kegiatan. Untuk skoliosis, digunakan metode pemeriksaan dengan Adam’s forward bending tes dan penggunaan skoliometer untuk mendeteksi derajat kemiringan tulang punggung. Harris mat, tinta, dan kertas HVS digunakan untuk melihat foot print dari partisipan untuk deteksi kelainan kaki, lalu monofilament digunakan untuk mendeteksi sensori kulit partisipan. Dari 33 partisipan, didapati 2 partisipan positif skoliosis, 3 partisipan mempunyai deformitas pada kaki yaitu pes planus/kaki datar, pes cavus, dan metatarsus adduktus. Keseluruhan partisipan mempunyai indera sensori kulit yang baik dan mampu merasakan monofilamen yang disentuhkan ke kaki.</p> Rina Fitriana Rahmawati, Deby Eka Supadma, Triyani Triyani, Tri Riana Lestari, Ahmad Fairuz, Nadine Salwa Copyright (c) 2024 Rina Fitriana Rahmawati, Deby Eka Supadma, Triyani Triyani, Tri Riana Lestari, Ahmad Fairuz, Nadine Salwa https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1209 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN PERSIAPAN PUBERTAS PADA SISWA SEKOLAH DASAR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1514 <p>Pertumbuhan dan perkembangan remaja terjadi secara alami, baik fisik, mental dan kematangan organ reproduksi. Remaja merupakan tahapan dimana perubahan periode dari anak-anak menjadi dewasa dengan adanya perubahan pada fisik, psikis dan sosial. Usia paling awal dimulainya pubertas adalah pada usia 10-15 tahun dan berlangsung kurang lebih selama 4 tahun, namun untuk anak perempuan biasanya terjadi percepatan yaitu di usia 9 tahun sudah mengalami pubertas, tetapi percepatan tersebut sering tidak diimbangi dengan percepatan perkembangan psikologis, termasuk mental dan emosional. Pentingnya pendidikan kesehatan persiapan pubertas. Tanda utama pubertas pada anak laki-laki adalah mimpi basah, perubahan suara yang disertai dengan tonjolan kerongkongan (Adam’s apple), perubahan panjang penis, dan tumbuhnya rambut kemaluan., sedangkan pada anak perempuan adalah menarche (menstruasi pertama kali), pertumbuhan payudara, tumbuhnya rambut di daerah kemaluan. Pentingnya Pendidikan Kesehatan persiapan pubertas pada siswa dan siswi diperlukan agar anak memiliki pengetahuan yang memadai tentang bagaimana menjaga organ-organ reproduksi, serta menanamkan nilai-nilai moral yang berkaitan dengan masalah seksualitas. Tetapi seringkali anak merespon pubertas dengan negatif seperti rasa malu, cemas, takut, dan sedih sehingga diperlukan edukasi pada remaja awal dalam persiapan menghadapi pubertas. Mitra dalam pengabdian masyarakat ini adalah SDN 01 Pondok Labu Jakarta Selatan. Metode pengabdian masyarakat adalah ceramah dan tanya jawab penyuluhan persiapan menarche. Kesimpulan dari hasil pengabdian kepeda masyarakat ini adalah pentingnya pendidikan kesehatan diberikan kepada remaja prapubertas seperti siswi sekolah dasar, karena dengan adanya pendidikan kesehatan melalui jalur sekolah dapat merubah pengetahuan siswi kepada yang lebih baik terutama pada siswi SD dalam persiapan pubertas dan menghadapi menarche.</p> Suryati Suryati, Elsye Rahmawaty, Fenti Hasnani Copyright (c) 2024 Suryati Suryati, Elsye Rahmawaty, Fenti Hasnani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1514 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 UPAYA MENURUNKAN KEJADIAN ANEMIA MELALUI PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1513 <p>Anemia masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan dunia terutama di negara berkembang. Dampak anemia pada remaja antara lain dapat menurunkan daya tahan tubuh sehingga mudah terkena penyakit, menurunkan aktivitas remaja, prestasi belajar serta menurunkan kebugaran remaja. Disamping itu, anemia yang terjadi pada remaja putri merupakan resiko terjadinya gangguan fungsi fisik dan mental. Tujuan dari pengabdian masyrakat ini adalah meningkatkan kesadaran siswi tentang anemia pada remaja. Metode pelaksanaan kegiatan yaitu dengan melakukan skrining kesehatan, konseling dan pemberian suplemen Fe. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini berdasarkan skrining pemeriksaan Hb terdapat 60% siswi remaja SMPN 226 mengalami anemia. Pentingnya pemeriksaan Hb sebagai deteksi dini terhadap adanya gejala anemia secara umum. Remaja putri memiliki fase menstruasi tiap satu bulan dan ditambah pertumbuhannya yang pesat, maka dibutuhkan asupan zat gizi kuat dan seimbang. Kesimpulannya bahwa kegiatan pelayanan kesehatan peduli remaja yang dilaksanakan secara rutin dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan baru, serta menurunkan angka kejadian masalah kesehatan pada remaja.</p> Ayuda Nia Agustina, Siti Utami Dewi, Hemma Siti Rahayu, Putri Mahardika Copyright (c) 2024 Siti Utami Dewi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1513 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PENGGUNAAN BRAILLE 3G MODIFIKASI AUDIO-TAKTIL UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN STATUS KESEHATAN GIGI https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1501 <p>Media braille dan media audio taktil adalah alat yang sangat efektif untuk mendidik individu tunanetra, dimana menyikat gigi metode fone dan modifikasi bass menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kebersihan mulut anak-anak tunanetra ketika diajar menggunakan media audio taktil. Metode braille ini digunakan secara luas untuk memberikan pendidikan kepada individu tunanetra.Teknik inovatif yang dikenal sebagai teknik audio taktil diperkenalkan untuk mengajarkan teknik menggosok gigi metode fones pada remaja tunanetra, dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan status kesehatan gigi pada masyarakat tunanetra. Pengabdian masyarakat ini menggunakan metode Pretest dan Posttest. Sasaran pengabdian masyarakat ini berjumlah 30 orang yang memiliki keterbatasan pengelihatan (tunanetra). Instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dan penilaian skor plak. Hasil penerapan media Braille dan Audio didapatkan pengetahuan masyarakat Panti Pijat Tunanetra Pertuni Jaya Kota Palembang sebanyak 30 orang adalah Baik. Peningkatan status kesehatan gigi setelah dilakukan penyuluhan dengan rata-rata skor plak sebesar 0,90 dengan kriteria baik dan persentase skor plak masyarakat panti pijat tunanetra sebesar 93 % dengan kriteria baik. Hasil tersebut disimpulkan bahwa Media Braille dan Audio Taktil dapat meningkatkan pengetahuan dan menurunkan plak gigi pada masyarakat Panti Pijat Pertuni Jaya.</p> Yufen Widodo, Abu Hamid, Masayu Nurhayati Copyright (c) 2024 Abu Hamid, Yufen Widodo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1501 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PEMBERDAYAAN KADER POSBINDU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI DESA CIAMIS KABUPATEN LAMPUNG UTARA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1528 <p>Penyakit Tidak Menular menjadi masalah kesehatan yang berpengaruh tidak saja pada aspek pembiayaan kesehatan, namun juga mengganggu produktivitas. Prevalensi penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus terus meningkat di dunia, termasuk di Indonesia. Desa Ciamis, terletak di kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, merupakan salah satu desa di wilayah kerja Negara Ratu. Berdasarkan profil Puskesmas Negara Ratu tahun 2019 prevalensi penyakit tidak menular masuk ke dalam 10 macam penyakit tertinggi, dimana Hypertensi menempati urutan 5 sedangkan Diabetes Mellitus pada urutan ke 10. Peran aktif Kader Posbindu menjadi sangat penting dalam pengendalian Hipertensi dan DM. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Posbindu dalam pengendalian Hipertensi dan DM. Metode pelaksanaan melalui Pelatihan Kader Posbindu di Desa Ciamis, Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Tengah. Hasil dan Simpulan menunjukkan bahwa 100% Kader Posbindu memiliki Pengetahuan yang Baik tentang Hipertensi dan DM, dan memiliki ketrampilan untuk mengukur Indeks Massa Tubuh, Mengukur Tekanan Darah dan Mengukur Kadar Gula Darah secara sederhana.</p> Heni Apryani, Ihsan Taufiq, Sono Sono, Deni Metri, Hasti Primadilla, Haris Kadarusman, Amrul Hasan, Agus Sutopo Copyright (c) 2024 Heni Apryani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1528 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PENDAMPINGAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS RAGUNAN KECAMATAN PASAR MINGGU JAKARTA SELATAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1535 <p>Hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah lebih tinggi dari 140/90 mmHg. Hampir semua orang dapat mengalami tekanan darah tinggi. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi peningkatan secara global yaitu orang dewasa yang akan mengidap hipertensi melonjak hingga 29 % pada tahun 2025. Menurut data Global Burden of Disease pada tahun 2017 bahwa penyakit gagal jantung di seluruh dunia merupakan penyakit dengan nilai penderita tertinggi yaitu sebanyak 64,3 juta. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kemenkes RI tahun 2018 menunjukkan bahwa banyaknya penderita penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter pada semua umur diperkirakan sebesar 1,5 %, atau sebanyak 1.017.290 orang dan untuk provinsi DKI Jakarta diperkirakan penderita penyakit jantung sebesar 1,9% atau sebanyak 40.210 orang. Metode pelaksanaan dilakukan melalui program kemitraan masyarakat, yang merupakan teknik atau cara menyelesaikan permasalahan untuk mencapai tujuan program, yaitu melalui pendekatan tiga tahap yakni input, proses, dan output. Hasil pengukuran tekanan darah yang dilakukan pada kegiatan ini mendapatkan data 13 orang lansia (56,5%) yang beresiko hipertensi. Tekanan darah tinggi yang terjadi terus-menerus dapat membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh dan bisa membuat jantung membesar, merusak pembuluh darah, dan membuat ginjal tidak bisa bekerja dengan baik. Oleh karena itu, keluarga harus memiliki kartu kiendali hipertensi. Hipertensi pada lansia bukanlah kondisi yang harus diterima sebagai bagian dari proses penuaan. Dengan serangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat dilakukan melalui pemahaman, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, dapat mengelola serta mencegah komplikasi serius yang mungkin terjadi. Keterlibatan aktif lansia dan dukungan keluarga dalam mengelola dan mencegah hipertensi adalah kunci untuk menjaga kualitas hidup yang lebih baik.</p> Uun Nurulhuda, Tri Endah Pangastuti, Bara Miradwiyana Copyright (c) 2024 Uun Nurulhuda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1535 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700 PERCEPATAN PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN DI PUSKESMAS UNTUK DAYA UNGKIT PEMBANGUNAN KESEHATAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1552 <p>Keberadaan tenaga kesehatan, dalam Sistem Informasi SDM Kesehatan per Februari 2024 diketahui bahwa masih terdapat 4.699 (46%) Puskesmas yang belum memiliki 9 (sembilan) jenis tenaga kesehatan sesuai standar. Rendahnya ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas, khususnya di wilayah timur, tentunya membutuhkan langkah-langkah percepatan dalam pemenuhan tenaga kesehatan di Puskesmas, yaitu dengan pemenuhan tenaga kesehatan melalui skema Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K), redistribusi tenaga kesehatan, pengaturan Surat Izin Praktik (SIP), pemberian insentif tenaga kesehatan, pengembangan karir tenaga kesehatan, kolaborasi lintas program dan lintas sektor (Pemerintah Daerah, perguruan tinggi, Kementerian/Lembaga, dll), pemenuhan fasilitas kesehatan satu paket dengan pemenuhan tenaga kesehatan.</p> Radinal Husein Copyright (c) 2024 Radinal Husein https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1552 Tue, 27 Feb 2024 00:00:00 +0700