GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes <p><strong>GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat?</strong>merupakan jurnal yang berisikan hasil-hasil kegiatan pengabdian masyarakat serta pemberdayaan kesehatan masyarakat. Jurnal ini terbit 2 kali dalam setahun yaitu di bulan Juni dan bulan Desember. Jurnal ini menerima hasil pengabdian masyarakat yang dapat berupa penerapan bidang ilmu keperawatan gigi, kebinanan, keperawatan, orthotik prostetik dan semua bidang ilmu yang berhubungan dengan ilmu kesehatan yang belum pernah dipublikasi dimedia manapun. Bentuk kegiatan yang dipublikasi di jurnal ini dapat berupa hasil pemantauan, investigasi, skrinning, penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, penyuluhan, pengembangan implementasi system program kesehatan, pemberdayaan kesehatan dan kegiatan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan pengabdian masyarakat di dalam rumpun ilmu kesehatan. Artikel yang masuk akan di-review secara peer review<br />E-ISSN: 2798-4826</p> Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I en-US GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 2798-4826 PENYULUHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT DIABETES MELITUS DAN DIARE AKUT PADA ANAK DI RSUD KABUPATEN TANGERANG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1534 <p>Penyuluhan kesehatan dan pemberian informasi obat (PIO) merupakan peran dari tenaga kesehatan khususnya apoteker. Penyakit DM dan diare akut pada anak merupakan penyakit yang banyak terjadi. Apoteker memiliki peran dalam mengedukasi masyarakat salah satunya dalam penanganan terapi DM dan diare. Tim Pengabdi merupakan dosen dan apoteker yang memiliki peran dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam bidang pendidikan maupun kesehatan. Tujuan dilakukannya kegiatan PkM yaitu Tim Pengabdi ingin meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan kegiatan penyuluhan dan PIO pasien DM dan diare akut pada anak di RSUD Kabupaten Tangerang. Metode yang dilakukan dalam kegiatan PkM yaitu observasi lahan PkM, pembuatan materi, penyuluhan dan PIO, dan evaluasi kegiatan PkM. Hasil yang diperoleh peserta yang mengikuti kegiatan 66 orang, peserta aktif bertanya kepada Tim Pengabdi, dan berdasarkan hasil angket kepuasan peserta sangat puas dengan penyampaian materi dan sikap ramah Tim Pengabdi. Kegiatan PkM mengenai PIO perlu secara konsisten dilakukan dengan topik yang lebih lainnya.</p> Nurista Dida Ayuningtyas Dela Rosa Anastasia Setyopuspito Pramitaningastuti Yesiska Kristina Hartanti Copyright (c) 2024 Nurista Dida Ayuningtyas, Dela Rosa, Anastasia Setyopuspito Pramitaningastuti, Yesiska Kristina Hartanti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 158 162 10.36082/gemakes.v4i2.1534 PENCEGAHAN STUNTING DENGAN MENGGUNAKAN METODE KP-STIPASI (KELOMPOK PENDAMPING STIMULASI PRODUKSI ASI) SEBAGAI INTERVENSI KEPERAWATAN BERBASIS KOMUNITAS https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1433 <p>Latar Belakang: Stunting masih menjadi salah satu masalah kesehatan terkait pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia balita yang dapat menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Air susu ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk kesehatan bayi. Air Susu Ibu berperan signifikan dalam pencegahan stunting. Kelancaran ASI oleh ibu pasca melahirkan, selain dipengaruhi oleh asupan nutrisi juga dipengaruhi oleh faktor psikologi dan lingkungan ibu. Pijat oksitosin merupakan bagian dari jalan keluar untuk meningkatkan produksi ASI, sehingga perlu adanya kelompok pendamping yang dapat membantu stimulasi produksi ASI. Metode: Pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat meliputi 1) kegiatan penyuluhan kesehatan tentang stunting untuk masyarakat seperti ibu hamil, ibu menyusui dan kader balita, 2) pelatihan bagi kader dalam meningkatkan keterampilan stimulasi produksi asi, 3) pembentukan kelompok pendamping stimulasi produksi asi dan 4) monitoring dan evaluasi pada kelompok pendamping. Hasil : 1) terdapat peningkatan pengetahuan pada masyarakat tentang stunting pada anak, 2) terdapat peningkatan nilai pengetahuan dan keterampilan kader setelah diberikan pelatihan tentang stimulasi produksi asi dan deteksi dini tumbuh kembang anak, 3) Kader aktif dan antusias selama mengikuti kegiatan pelatihan stimulasi produksi asi berupa keterampilan pijat oksitosin dan breastcare, 4) terbentuk Kelompok Pendamping Stimulasi Produksi ASI yang berperan dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak baduta. Kesimpulan:kegiatan pengabdian masyarakat berjalan lancar, masyarakat antusias dan berdampak positif bagi kader sebagai kelompok pendamping dalam meningkatkan keterampilan stimulasi produksi ASI.</p> Atik Aryani Anik Suwarni Widiyono Widiyono Copyright (c) 2024 Atik Aryani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 163 169 10.36082/gemakes.v4i2.1433 PENERAPAN PROGRAM “BERANTAS-STUNTING” (BERDAYAKAN KADER ANAK MELALUI TEKNOLOGI APLIKASI TATALAKSANA STUNTING) DALAM UPAYA OPTIMALISASI KEGIATAN POSYANDU https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1338 <p><em>Stunting</em> merupakan salah satu kondisi yang menjadi perhatian pemerintah saat ini, khususnya bagi anak-anak balita. Anak yang mengalami <em>stunting</em> dikhawatirkan akan mengalami kondisi gagal tumbuh akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Posyandu menjadi wadah bagi para ibu dan balita di Indonesia untuk dapat mengotimalkan kesehatan anak, khususnya balita. Namun, dalam pelaksanaannya kegiatan posyandu cenderung belum mengikuti perkembangan teknologi sehingga beban kerja kader menjadi cukup tinggi yang dapat berdampak pada kualitas layanan posyandu. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk membantu memudahkan pelaksanaan kegiatan posyandu melalui pemberdayaan kader dengan penerapan teknologi aplikasi yaitu AKSI <em>Stunting</em>. Kegiatan pengabdian dilakukan pada tanggal 14-15 Mei 2023 dengan metode pelaksanaan kegiatan diawali dari tahap persiapan, pelaksanaanselama 2 hari (2 tahap), dan evaluasi dari kegiatan. Penggunaan teknologi aplikasi AKSI <em>Stunting</em> menunjukkan dampaknya baik untuk kader mapun peserta posyandu, dimana terjadi peningkatan pengetahuan peserta posyandu dari 33,89 menjadi 83,89 dan memudahkan kinerja para kader posyandu dalam hal pendokumentasian, pelaksanaan edukasi kesehatan, serta meminimalisir kehilangan data</p> Komang Yogi Triana Ni Made Ari Sukmandari Made Pande Lilik Lestari Copyright (c) 2024 Komang Triana, Ari, Lilik https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 170 178 10.36082/gemakes.v4i2.1338 PENERAPAN MODIFIKASI IREINE’S EDUCATION MODEL SEBAGAI SARANA PELATIHAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GIGI ANAK PRA SEKOLAH https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1603 <p>Upaya untuk merubah perilaku adalah melalui pendidikan kesehatan dengan metode pelatihan. Pelatihan berperan untuk membekali setiap orang agar lebih kreatif, efektif dan efisiensi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga sesuai dengan tujuan dari program yang telah ditetapkan. Sarana pelatihan kader yang digunakan dalam pengabdian ini yaitu Modifikasi Ireine’s <em>Education Model </em>dengan melibatkan peran kader posyandu. Tujuan dari pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader Posyandu dalam melakukan penyuluhan menggunakan metode ireine’s education model. Metode pengabdian ini meliputi presentasi, diskusi, praktik, dan pendampingan. Indikator keberhasilan dari pengabdian ini adalah pengukuran tingkat pengetahuan dan keterampilan kader sebelum dan sesudah pelatihan, dengan jumlah sampel 25 kader posyandu yang dilaksanakan di Kelurahan Gedawang, Banyumanik, Semarang Jawa Tengah. Hasil pengabdian didapatkan pengetahuan kader tentang penyuluhan dalam kegiatan pengabmas pelatihan metode Ireine’s Education Model didapatkan nilai rata rata pengetahuan meningkat dari sebelum 4.5 setelah dilakukan pelatihan menjadi 9.5 Hal ini dikarenakan kader mendapatkan informasi baru karena adanya stimulus berupa pelatihan yang dilakukan degan metode ceramah dan diskusi, serta praktek atau latihan yang diberikan. Keterampilan kader meningkat dari 4 (16%) menjadi 22 (88%) hal ini karena ketersediaan fasilitas untuk belajar yaitu praktik penyuluhan yang dilaksanakan rutin saat kegiatan posyandu, sehingga memberikan kesempatan kader untuk melihat ,mendengar orang lain melakukan keterampilan dan mempraktikan sendiri</p> Tri Wiyatini Supriyana Supriyana Wahyu Jati Dyah Utami Khasiah Saadah Copyright (c) 2024 Wahyu Jati Dyah Utami https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 179 184 10.36082/gemakes.v4i2.1603 PEMBERDAYAAN KADER DALAM PENGELOLAAN ASAM URAT PADA LANSIA DI DESA MEGATI KABUPATEN TABANAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1670 <p>Lansia sebagai kelompok berisiko mengakibatkan konsekuensi pada tingginya proporsi masalah kesehatan pada lansia. Proses menua mengakibatkan penurunan secara bertahap hampir seluruh organ dan sistem dalam tubuh, baik fisik, mental maupun psikologisnya. Kelemahan fisik merupakan faktor risiko yang mengakibatkan penurunan kemampuan lansia untuk bisa menikmati kehidupan. Penyakit tidak menular pada lansia kwantitasnya juga sangat tinggi, seperti: hipertensi, diabetes miletus, Asma, rematoid dan gangguan gizi. Dilapangan juga banyak ditemukan satu orang lansia menderita lebih dari satu penyakit, jiga tidak jarang ditemukan seorang lansia menderita lebih dari satu penyakit. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat sebagai salah satu Tri Darma Pegruan Tinggi yang memberikan kontribusi transfer ilmu dan tehnologi kepada Masyarakat khususnya kader dalam pengelolaan asam urat. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu pelatihan kader dan pemberdayaan kader menggunakan modul Penyakit tidak menular dan buku pemantauan kesehatan lansia. Membat jamu bubuk kunyit, pelayanan lansia meliputi pemeriksaan fisik: menimbang BB dan mengukur tinggi badan, mengukur tekanan darah, menghitung denyut nadi dan pemeriksaan gula darah, asam urat dan kolesterol, membuka ruang konsultasi bidang kesehatan, sesuai hasil pemeriksaan dan keluhan yang disampaikan. Hasil pengabdian didapatkan bahwa sebelum dan setelah pelatihan kader lansia adanya peningkatan pengetahuan dalam pengelolaan penyakit tidak menular khususnya asam urat.</p> I Wayan Mustika Ketut Sudiantara I Ketut Gama Tedi Purnama Copyright (c) 2024 I Wayan Mustika https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 185 192 10.36082/gemakes.v4i2.1670 OPTIMALISASI PELATIHAN KADER STUNTING DI DESA PULAU SARAK KABUPATEN KAMPAR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1645 <p>Stunting merupakan suatu kondisi dimana anak kurang gizi dan nutrisi yang ditandai tinggi badan lebih pendek dibandingkan anaka-anak seusianya atau tinggi badan anak berada dibawah standar WHO. Penyebab stunting salah satunya kurangnya asupan gizi pada anak dalam 1000 hari pertama kehidupan. Komplikasi stunting yaitu mengganggu pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Salah satu cara pencegahan stunting yaitu melakukan optimalisasi kader stunting. Tujuan pengabdian masyarakat ini yaitu membentuk dan meningkatkan kader stunting di Desa Pulau Sarak. Metode pengabdian masyarakat yaitu membentuk kader stunting dan melakukan monitoring kegiatan pemantauan tumbuh kembang pada bulan Februari sampai Juli 2022. Hasil tersusunnya rancangan kegiatan kader dalam mencegah stunting pada anak usia 0-24 bulan yaitu melakukan pengkuran antopometri, pemantauan tumbuh kembang anak melalui personal social, motorik halus, motorik kasar dan bahasa. Pembentukan dan monitoring kader stunting sangat baik untuk dilakukan. Pemerintah setempat seharusnya memfasilitasi kegiatan tersebut.</p> Rusherina Rusherina Idayanti Idayanti Kurniawati Kurniawati Copyright (c) 2024 Rusherina Rusherina https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 193 197 10.36082/gemakes.v4i2.1645 PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENDAMPINGAN DAN EDUKASI KESEHATAN GIGI IBU HAMIL KELURAHAN JABUNGAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1629 <p>Berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2019 dalam Riskesdas 2018 menyebutkan bahwa wanita di Indonesia memiliki prevalensi gingivitis sebesar 74% (periodontal). Prevalensi karies Ibu hamil di Indonesia sebesar 84,69%. Penyebab tingginya karies pada ibu hamil yaitu perubahan hormon, intensitas mual dan muntah serta faktor mengidam. Salah satu faktor resiko terjadinya stunting yaitu penyakit gigi dan mulut pada ibu hamil. Pendampingan dan edukasi tentang kesehatan gigi dan mulut diperlukan agar dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, membentuk perilaku hidup sehat serta menyelamatkan ibu hamil dan mencegah kejadian stunting. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah menerapkan media promosi kesehatan Kartu Sehat Gigi Ibu Hamil (KASIH) dan media promosi kesehatan KASIH pada kegiatan kelas ibu hamil di Posyandu. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut ibu hamil, pengisian KASIH, serta pengolesan vitamin gigi. KASIH merupakan Kartu Sehat Gigi Ibu Hamil yang bertujuan untuk mengedukasi ibu hamil tentang kesehatan gigi dan mulut. Pengabdian ini diharapkan dapat membantu peningkatan kesehatan gigi dan mulut ibu dan kesehatan janin agar terhindar dari stunting dan BBLR. Hal ini juga dapat sebagai data informasi tentang penyakit gigi dan mulut ibu hamil. Selain itu, juga dapat memberdayakan tenaga kesehatan gigi untuk dapat melakukan kegiatan untuk promosi kesehatan. Pengolesan vitamin gigi dilakukan bertujuan agar gigi ibu hamil menjadi lebih kuat dan tidak mudah terkena karies. Selain itu, dilakukan juga edukasi agar ibu hamil menggosok gigi sebelum tidur dan menggunakan vitamin gigi selama 21 hari berturut turut agar hasil yang didapat maksimal.</p> Salikun Salikun Sulur Joyo Sukendro Nanang Qosim Ni Ketut Nuratni Sri Setiasih Copyright (c) 2024 Salikun, Sulur Joyo Sukendro, Nanang Qosim, Ni Ketut Nuratni, Sri Setiasih https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 198 204 10.36082/gemakes.v4i2.1629 PELATIHAN ASI PERAH PADA IBU HAMIL PEKERJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN ASI EKSKLUSIF https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1630 <p>Manfaat ASI dapat dirasakan oleh ibu menyusui, bayi, keluarga, lingkungan sekitar, bahkan negara. Namun, hanya sebagian bayi yang disusui oleh ibunya secara eksklusif. Hal ini disebabkan, salah satunya yaitu bayi ditinggal ibu bekerja. Upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil yaitu melalui pelatihan ASI perah. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil dalam memerah ASI. Metode yang digunakan adalah pelatihan dengan sasaran ibu hamil yang mengikuti kelas ibu hamil di desa Martopuro. Hasil pelatihan menunjukkan peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang signifikan pada 10 peserta. Pada pre-test, 70% peserta memiliki pengetahuan yang kurang, sedangkan pada post-test, 80% peserta memiliki pengetahuan yang baik. Untuk keterampilan, 70% peserta memiliki keterampilan yang kurang sebelum pelatihan, dan 60% peserta memiliki keterampilan yang baik setelah pelatihan. Kesimpulannya, pelatihan ASI perah terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu hamil tentang cara memerah ASI, sehingga mereka dapat mempersiapkan diri untuk memberikan ASI kepada bayinya setelah melahirkan dan kembali bekerja</p> Nurul Pujiastuti Siti Asiyah Ria Gustirini Ririn Indriani Susanti Pratamaningtyas Copyright (c) 2024 Nurul Pujiastuti, Siti Asiyah, Ria Gustirini, Ririn Indriani, Susanti Pratamaningtyas https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 205 211 10.36082/gemakes.v4i2.1630 EDUKASI PENGELOLAAN SAMPAH ORGANIK SKALA RUMAH TANGGA METODE EMBER TUMPUK DI KELURAHAN 20 ILIR KOTA PALEMBANG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1633 <p>Permasalahan lingkungan merupakan isu yang mendunia, terutama permasalahan mengenai sampah. Permasalahan sampah telah menjadi permasalahan serius di berbagai tempat di Indonesia. Semakin meningkatnya jumlah dan aktivitas penduduk yang tidak diimbangi dengan perbaikan serta peningkatan kapasitas sistem pengelolaan sampah di berbagai daerah telah menyebabkan menumpuknya sampah di berbagai tempat yang tidak semestinya. Sampah-sampah yang tidak terkelola dengan baik tersebut dapat menjadi sumber penyakit. Metode pelaksanaan dilakukan dengan Penyapaian materi tentang pengelolaan sampah organik, menonton video edukasi tentang pengelolaan sampah organik dengan metode ember tumpuk dan Pelatihan pengelolaan sampah organik rumah tangga metode ember tumpuk. Sebagian ibu rumah tangga di RT 42 masih banyak yang belum mengetahui jenis sampah organik apa saja yang dihasilkan di rumah tangganya, namun dengan memberikan materi tentang sampah organik, perempuan di RT 42 bisa mengetahui jenis sampah organik apa saja, melakukan pelatihan pembuatan ember tumpuk bagi ibu-ibu di RT 42. Para ibu-ibu di RT 42 sangat antusias mengikuti kegiatan pembuatan ember tersebut karena dari ember tersebut dapat dihasilkan pupuk organik yang dapat dibuat pada tanaman disekitarnya Dari hasil kegiatan penyuluhan pengabdian kepada masyarakat tentang Edukasi Pengelolaan Sampah Organik Skala Rumah Tangga Metode Ember Tumpuk di RT 42 Kelurahan 20 Ilir Kota Palembang diperoleh kesimpulan bahwa didapatkan pemahaman mengenai bahaya sampah dan keterampilan dalam pemilahan sampah organik serta memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat ember tumpuk sebagai salah satu solusi untuk mengurangi sampah organik di rumah tangga masing-masing.</p> Khairil Anwar Regita Puspita Sari Jauhari Bimantara Ilham Setyawan Siti Fauziah Rosdayanti Arya Dermawan Copyright (c) 2024 Regita Puspita Sari Jauhari https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 212 218 10.36082/gemakes.v4i2.1633 PENGUATAN PERAN KADER DALAM UPAYA PERCEPATAN PENURUNAN ANGKA STUNTING DI DESA SIDOAGUNG, KEBUMEN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1628 <p>Stunting merupakan permasalahan gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama, yaitu sejak janin dalam kandungan. Anak stunting berisiko mengalami gangguan perkembangan fisik dan kognitif sehingga menurunkan produktivitasnya. Pencegahan stunting dilakukan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Prevalensi kasus stunting di Indonesia tahun 2022 sebesar 21,6%. Angka stunting di Jawa Tengah sebanyak 20,8%. Sedangkan angka stunting balita Kabupaten Kebumen sebesar 22,1%. Penurunan angka stunting dapat dilakukan dengan pencegahan, penemuan, dan intervensi secara dini melalui optimalisasi peran kader. Mereka berperan penting dalam mengidentifikasi kasus stunting, melakukan promosi kesehatan, dan memotivasi para ibu. Kader juga dapat mengedukasi, mengingatkan, serta menyosialisasikan gerakan konsumsi tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, kunjungan posyandu balita, serta pencegahan dan penanganan stunting. Dalam pelaksanaannya, mereka perlu menerapkan komunikasi efektif agar informasi yang disampaikan bisa diterima dengan baik sehingga diterapkan oleh ibu bayi balita. Pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan metode penyuluhan melalui ceramah dan diskusi tanya jawab kepada 39 kader posyandu dan PKK. Penyuluhan diberikan ceramah dan materi disajikan pada <em>powerpoint</em> menggunakan peralatan LCD dan laptop. Kader mengingat kembali dan lebih paham mengenai stunting sebagai bekal dalam pemberian konseling kepada calon orang tua, orang tua, keluarga, maupun pengasuh bayi balita. Kader menyadari pentingnya peran mereka pada penurunan angka stunting melalui pencegahan kasus, penemuan, dan penanganan bayi balita stunting. Mereka sadar perlunya komunikasi efektif dalam melaksanakan perannya sebagai kader. Kegitan pengabdian masyarakat ini memberikan penguatan para kader mengenai stunting sehingga mempercepat penurunan angka stunting di Desa Sidoagung, Kebumen</p> Helmi Nurlaili Nur Fitri Ayu Pertiwi Copyright (c) 2024 Helmi Nurlaili https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 219 224 10.36082/gemakes.v4i2.1628 PEMBERDAYAAN KADER MASYARAKAT MENCEGAH STUNTING UNTUK PERTUMBUHAN ANAK SEHAT DI KOTA PALEMBANG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1626 <p>Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growth faltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari kehamilan sampai usia 24 bulan. Kegiatan pengabdian pada kader dan masyarakat kali ini menggunakan metode Partnership antara pihak Poltekkes Kementerian Kesehatan Jurusan Kebidanan dengan Puskesmas Alang-Alang Lebar, Kota Palembang. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat adalah untuk meningkatkan pengetahuan kader tentang stunting. Sebanyak 10 balita teridentifikasi penderita stunting di Puskesmas Alang-alang Lebar. Sebagian besar kader posyandu belum memahami tentang stunting, sehingga perlu dilakukan pengabdian masyarakat menggunakan metode penyuluhan dengan media video tentang ”stunting”. Setelah kegiatan penyuluhan terjadi peningkatan pengetahuan kader tentang stunting. Diharapkan setelah pengabdian kepada masyarakat ini kader dapat menyampaikan informasi dan pengetahuan di setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat sehingga dapat menurunkan angka stunting di wilayah Puskesmas Alang-alang Lebar.</p> Dewi Khairun Bariyah Aprilia Uliasari Nathalie Debora Sidabariba Wilma Wilma Rosyati Pastuty Copyright (c) 2024 Wilma, Rosyati Pastuty, Dewi Khairun Bariyah, Aprilia Uliasari, Nathalie Debora Sidabariba https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 225 232 10.36082/gemakes.v4i2.1626 EDUKASI MENGGUNAKAN PANDUAN “POLA HIDUP SEHAT ATASI HIPERTENSI” PADA WANITA USIA SUBUR DI PEMATANGSIANTAR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1622 <p>Penyakit hipertensi merupakan penyakit kronis yang umumnya mengenai usia produktif. Wanita usia subur lebih beresiko menderita hipertensi karena terpaparnya dengan obat-obatan hormonal. Penyakit hipertensi sering menimbulkan penyakit kardiovaskular, ginjal dan stroke. Pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini, menjaga tekanan darah agar tetap dalam normal menjadi semakin penting. Hal ini sebabkan karena tingginya resiko kematian pada pasien Covid-19 dengan penyakit penyerta seperti hipertensi, jantung dan diabetes. Data hasil penelitian pada wanita usia subur di wilayah puskesmas Rami Pematangsiantar tahun 2019 menunjukkan, 56,7%-80% wanita usia subur tidak menyadari telah mengalami hipertensi dan sebanyak 73,3% tidak mengalami keluhan. Berdasarkan kebiasaan yang dapat memicu hipertensi, sebagian besar responden tidak berolahraga. Pengetahuan wanita usia subur tentang hipertensi sebagian besar (76,7%) dalam kategori buruk. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur pengetahuan Wanita Usia Subur tentang hipertensi, mengidentifikasi gaya hidup dan mengukur tekanan darah. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi menggunakan buku panduan “Pola Hidup Sehat Atasi Hipertensi”. Hasil kegiatan setelah edukasi: jumlah wanita usia subur dengan pengetahuan dalam kategori baik meningkat dari 11,7 % menjadi 86,7% dan tidak ada lagi wanita usia subur yang memiliki pengetahuan dalam kategori buruk. Jumlah wanita usia subur dengan tekanan darah normal bertambah, dari 21,7% menjadi 33,33% dan tidak ada lagi wanita usia subur yang mengalami hipertensi tingkat II. Dari kegiatan ini dapat disimpulkan bahwa penyuluhan dengan menggunakan buku panduan “Pola Hidup Sehat Atasi Hipertensi” dapat meningkatkan pengetahuan WUS tentang hipertensi dan pola makan. Tekanan darah pada Wanita Usia Subur (WUS) menjadi lebih baik</p> Ngena Ria Nelly Katharina Manurung Susy Adrianelly Simaremare Copyright (c) 2024 Nelly Katharina Manurung Manurung, Ngena Ria, Susy Adrianelly Simaremare https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 233 242 10.36082/gemakes.v4i2.1622 EDUKASI PENGENALAN, PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DIABETES MELLITUS BERBASIS MASYARAKAT https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1615 <p>Diabetes Mellitus masih menjadi penyakit terbanyak ke 2 setelah hipertensi. Pemerintah telah melakukan upaya dalam melakukan peningkatan pengetahuan dan tatalaksana, namun sampai saat ini penderita diabetes mellitus terjadi peningkatan. Pemberian edukasi secara kontinu merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader kesehatan menyenai pengenalan, pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus berbasis masyarakat, dengan melibatkan 20 orang kader Posyandu di Wilayah Megang Kota Lubuklinggau. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan memberikan edukasi melalui media power point dan juga melakukan edukasi dengan media leflet. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan hasil antara pre-test dan post-test dengan menggunakan kuesioner yang telah memenuhi uji validitas. Hasil kegiatan ini menunjukkan adanya perbedaan yang signikan setelah pemberian edukasi (pre test dan post test, p = &lt;0,001, 95%).Tingkat pengetahuan yang sebelumnya masuk dalam ketegori “cukup” (82%) meningkat menjadi “Baik” (86,7%) setelah diberikan edukasi. Dapat disimpulkan bahawa edukasi dalam pengenalan diabetes ini sangat penting, serta dengan menggunakan media yang inovatif. Kami mengharapkan kegiatan yang dilakukan ini bisa menjadi program yang dapat berlanjut dimasa yang akan datang, sehingga para kader-kader bisa memahami pengenalan, pencegahan dan pengelolaan diabetes mellitus pada masyarakat di Megang Kota Lubuklinggau</p> Bambang Soewito Sumini Susmini Wella Juartika Copyright (c) 2024 Wella Juartika, Bambang Soewito, Sumini Susmini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 243 247 10.36082/gemakes.v4i2.1615 EDUKASI KIMIA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK KUALITAS HIDUP DESA TANGGUNGGUNUNG TULUNGAGUNG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1605 <p>Kesehatan dan kualitas hidup masyarakat desa menjadi fokus utama dalam upaya pembangunan sosial yang berkelanjutan. Artikel ini membahas kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Tanggunggunung dengan tujuan meningkatkan budaya hidup sehat dan kualitas hidup melalui edukasi kimia berbasis bahan alam. Pengabdian Masyarakat diawali dengan mencatat tantangan kesehatan masyarakat desa, terutama dalam akses terhadap informasi dan praktik kesehatan yang tepat. Selain itu, minimnya pemahaman tentang pentingnya menjaga kesehatan dan pemanfaatan sumber daya alam desa juga menjadi perhatian. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian melibatkan penyuluhan, pre-test dan post-test menggunakan kuesioner, serta analisis statistik. Hasil pengabdian menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta setelah program edukasi, dengan nilai rerata pengetahuan meningkat dari 72,3% menjadi 83,2%. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini menegaskan pentingnya edukasi dan pemberdayaan masyarakat dalam memahami dan menerapkan pengetahuan kimia berbasis bahan alam untuk meningkatkan kualitas hidup. Saran dari penelitian ini adalah pentingnya pengembangan program edukasi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan tersebut.</p> Rahma Diyan Martha Danar Danar Afidatul Muadifah Amalia Eka Putri Choirul Huda Mutia Hariani Nurjanah Copyright (c) 2024 Rahma Martha https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 248 252 10.36082/gemakes.v4i2.1605 SKRINNING KEJADIAN LUKA AKIBAT BULLYING FISIK PADA ANAK SEKOLAH DASAR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1587 <p><em>Bullying</em> fisik merupakan bentuk perilaku perundungan yang sering terjadi yaitu yang ditandai dengan tindakan kekerasan pada fisik seseorang, seperti memukul, menggigit, menjambak, menendang, mendorong, mengambil barang milik temannya secara paksa, mencubit, atau bahkan mencakar, hal ini merupakan delapan identifikasi tindakan perundungan fisik yang ditemui pada siswa sekolah dasar. Permasalahan: Kejadian bullying di di SD N 207/IV di Kota Jambi dilaporkan namun hanya ditegur dan diberi hukuman yang ringan, belum adanya skrining berkala terkait luka akibat bullying fisik di SD N 207/IV Kota Jambi. Solusinya yaitu diperlukan adanya <em>screening</em> luka akibat <em>bullying</em> fisik baik dari pelaku atau pun korban untuk mendeteksi perilaku <em>bullying</em> pada anak SD secara objective di SD N IV Kota Jambi. Metode yang digunakan <em>Survey analitik deskriptive quatitative</em> dengan memberikan kuesioner kepada anak SD kelas 1 yang didampingi gurunya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan klien dalam melakukan deteksi <em>screening</em> luka akibat <em>bullying </em>fisik. Adapun kuesioner yang digunakan yaitu <em>screening</em> luka akibat bullying, <em>screening</em> pelaku bullying dan korban. Hasilnya ditemukan Pelaku sebagian besar 60% memukul dan 58% mendorong. Jumalah luka yang ditemukan hanya 8%. Anak yang menjadi korban bullying 40% berfisik kecil dan lemah. Lokasi luka yang sering ditemukan di kaki 2%. Kegiatan pengabdian ini menemukan anak yang menjadi korban <em>bullying</em> adalah anak yang memiliki fisik kecil dan lemah. Pelaku bullying fisik cendrung memukul dan mendorong. Hal ini bertentangan dengan UU perlindungan Anak Nomor 35 tahun 2014. Kesimpulannya adalah layanan pengaduan untuk anak yang menjadi korban akibat bullying fisik ada namun siswa tidak berani melaporkan ke guru di sekolah. Perlu adanya <em>screening</em> berkala agar bisa terdeteksi</p> Dian Octavia Diah Merdekawati Copyright (c) 2024 Dian Octavia https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 253 259 10.36082/gemakes.v4i2.1587 SKRINING PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN KOMUNITAS NELAYAN PESISIR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1567 <p>Masyarakat pesisir menghadapi berbagai tantangan kesehatan yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan sosial di wilayah mereka. Di antara komunitas ini, nelayan merupakan kelompok pekerjaan yang sangat rentan terhadap penyakit tidak menular (PTM) karena karakteristik spesifik mereka. Secara umum, masyarakat pesisir mungkin tidak menyadari peningkatan risiko yang mereka alami, termasuk tekanan darah tinggi, peningkatan kolesterol, peningkatan gula darah, dan peningkatan kadar asam urat. Untuk mengatasi masalah kesehatan ini dan meningkatkan kesehatan masyarakat, terdapat kebutuhan penting untuk inisiatif skrining PTM dan pemeriksaan kesehatan rutin yang disesuaikan dengan komunitas nelayan pesisir. Tujuan utama dari upaya ini adalah untuk melakukan pemeriksaan PTM pada komunitas nelayan pesisir. Pendekatan pengabdian masyarakat ini mencakup strategi persuasif, edukatif, dan intervensional. Dimulai dengan pemberian materi informasi tentang PTM kepada masyarakat pesisir, dilanjutkan dengan pemeriksaan skrining PTM secara komprehensif. Data demografi yang dikumpulkan selama pengabdian masyarakat ini menunjukkan bahwa kelompok usia yang paling terkena dampak adalah antara 41 hingga 50 tahun, dengan mayoritas lulusan sekolah menengah pertama dan bekerja sebagai nelayan atau saat ini menganggur. Hasil pemeriksaan menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, termasuk peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik, peningkatan kadar kolesterol yang menunjukkan risiko penyakit kardiovaskular, peningkatan kadar gula darah yang menunjukkan risiko diabetes melitus, dan peningkatan kadar asam urat. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan langkah promotif dan preventif yang penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, khususnya di kalangan masyarakat pesisir yang kurang memiliki akses mudah terhadap layanan kesehatan. Hal ini menggarisbawahi pentingnya meningkatkan strategi pencegahan, skrining, dan mitigasi untuk meningkatkan kesadaran dan memerangi meningkatnya prevalensi PTM di wilayah pesisir.</p> Lilin Rosyanti Indriono Hadi Akhmad Akhmad Taamu Taamu Imanuddin Imanuddin Copyright (c) 2024 Lilin Rosyanti, Indriono, Akhmad, Taamu, Imanuddin https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 260 266 10.36082/gemakes.v4i2.1567 EDUKASI PENGOLAHAN PANGAN SEHAT BERBASIS BAHAN ALAM DI SDIT ATHALLA CENDEKIA BOGOR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1474 <p>Anak sekolah dasar cenderung lebih tertarik untuk membeli jajanan dengan harga murah, mudah didapat, dan tampilan yang menarik, tanpa memperdulikan kandungan gizi makanan. SDIT Athalla Cendekia berada di lingkungan pemukiman yang dalam kegiatan sehari-hari, banyak penjual jajajan di sekitar lingkungan sekolah, baik jajanan dalam kemasan maupun makanan olahan cepat saji yang selalu menarik siswa untuk jajan sepulang sekolah. Seiring perkembangan pengetahuan, pemanfaatan tanaman obat tidak sebatas sebagai obat tradisional melainkan diolah dalam bentuk makanan seperti pudding lidah buaya, minuman segar, permen dan es krim berbahan herbal. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan edukasi tentang pengolahan pangan sehat berbasis bahan alam dari usia sekolah. Kegiatan dilakukan tim dosen bersama tenaga kependidikan dan mahasiswa dengan berkoordinasi dengan guru sekolah. Kegiatan dilakukan dengan beberapa tahap yaitu persiapan, pelaksanaan praktik bersama pengolahan pangan sehat, tahap pelaporan dan Evaluasi. Pangan sehat yang dibuat adalah nugget tempe dan minuman sehat/jamu. Pangan sehat ini dapat menjadi alternatif jajanan bagi siswa dan bisa dipratekkan dalam kehidupan sehari-hari.</p> Intan Permata Sari Esti Mulatsari Diah Kartika Pratami Copyright (c) 2024 intan_30 Permata Sari, Esti Mulatsari, Diah Kartika Pratami https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 267 270 10.36082/gemakes.v4i2.1474 PEMANFAATAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK EDUKASI GIZI SEIMBANG DI SDN 01 CILANDAK BARAT JAKARTA SELATAN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1644 <p>Masalah gizi ini tentunya akan berdampak pada semakin menurunnya kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa sekarang dan mendatang. Pengetahuan gizi yang kurang atau kurangnya menerapkan pengetahuan gizi dalam kehidupan sehari-hari dapat menimbulkan masalah gizi. Salah satu faktor yang mempengaruhi status gizi anak adalah kebiasaan makan. Metode yang digunakan pada pengabdian kepada masyarakat ini adalah penyuluhan dengan menggunakan media audiovisual, penggunaan media ini memungkinkan terjadinya perubahan perilaku pada anak SD tentang makanan seimbang dan pemberian makanan tambahan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) berjalan sesuai dengan rencana. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan adalah mengukur status gizi anak sekolah, melakukan pre-test, memberikan edukasi mengenai gizi seimbang, melakukan post test dan memberikan makanan tambahan. Dari hasil analisis terdapat peningkatan pengetahuan dan sikap pada anak sekolah mengenai gizi seimbang setelah diberikan edukasi gizi seimbang melalui audio visual. Kegiatan penyuluhan gizi seimbang sebaiknya menjadi kegiatan rutin pada anak sekolah, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap mengenai gizi seimbang serta membantu sekolah dalam menerapkan pemilihan makanan jajanan yang aman dan sehat sehingga dapat mencegah masalah-masalah gizi.</p> Erlin Puspita Husnul Khatimah Vera Suzana Dewi Haris Zeni Zaenal Mutaqin Copyright (c) 2024 Erlin Puspita https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 271 277 10.36082/gemakes.v4i2.1644 PENGGUNAAN MEDIA E-BOOK DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN WANITA USIA REPRODUKTIF MENGENAI METODE KONTRASEPSI https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1643 <p>Cakupan penggunaan alat kontrasepsi yang masih rendah disebabkan karena belum optimalnya pelayanan Komunikasi, Informasi, Edukasi mengenai metode kontrasepsi. Penggunaan media <em>e-book</em> sebagai media perlu diperhitungkan karena biaya yang terjangkau, serta dapat menampung informasi dengan kemasan menarik berpengaruh terhadap pengetahuan akseptor mengenai kontrasepsi. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan melaksanakan pendidikan kesehatan bagi wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan agar meningkatkan pengetahuan tentang metode kontrasepsi. Waktu pelaksanaan kegiatan dimulai pada bulan Maret sampai dengan November 2023 dengan sasaran 30 wanita usia subur. Kegiatan dilakukan sesuai jadwal kegiatan dengan memberikan penyuluhan dan diskusi memanfaatkan media <em>e-book</em>. <em>E-book</em> ini berisi informasi tentang jenis, manfaat, efek samping, kekurangan dan kelebihan masing-masing metode alat kontrasepsi. Sebelum diberikan penyuluhan, peserta dilakukan pre-tes terlebih dahulu untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap metode kontrasepsi. Rerata skor pre-tes 25.33. Pada akhir rangkaian kegiatan, post-tes dilakukan dengan rerata 67.33. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan wanita usia subur mengenai metode kontrasepsi. Diharapkan bahwa dengan meningkatnya pengetahuan tentang berbagai metode kontrasepsi beserta kelebihan dan kekurangannya, dapat membantu wanita usia subur dalam menentukan metode kontrasepsi yang tepat sesuai kondisi dan kebutuhannya</p> Nurhayati Nurhayati Nurul Lidya Yunita Laila Astuti Copyright (c) 2024 Nurhayati Nurhayati https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 278 283 10.36082/gemakes.v4i2.1643 PELATIHAN KADER PKK MILENIAL DALAM UPAYA PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN DI KECAMATAN SAWANGAN, KABUPATEN MAGELANG https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1533 <p>Perkawinan dini atau perkawinan anak adalah perkawinan yang dilakukan dibawah usia 19 tahun. Sebagian besar pernikahan usia muda disebabkan karena kehamilan yang tidak diinginkan. Kehamilan pada remaja dapat menyebabkan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan ketidaksiapan fisik, mental maupun sosial. Rendahnya pengetahuan remaja merupakan salah satu faktor penyebabnya. Oleh karena itu diperlukan edukasi melalui posyandu remaja dalam mengembangkan peran kader PKK dalam pemberdayaan masyarakat. Metode pengabdian kepada masyarakat berupa kegiatan pemberian informasi dan pendampingan kader PKK milenial melalui kegiatan ceramah, <em>brain storming</em> dan pemutaran video tentang pendewasaan usia perkawinan. Jumlah peserta sebanyak 30 orang yang terdiri 2 kader PKK milenial dari 15 desa yang ada di Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang Jawa Tengah. Hasil pengetahuan dengan uji Wilcoxon ada perbedaan pengetahuan kader setelah diberikan pelatihan pendewasaan usia pernikahan p=0.001 (p&lt;0.005). simpulan ada pengaruh dari pelatihan pendewasaan usia pernikahan terhadap pengetahuan kader PKK milenial. Kegiatan ini diharapkan didiseminasikan kepada remaja di seluruh desa yang ada di Kecamatan Sawangan Kabupan Magelang menurunkan angka perkawinan remaja</p> Niken Meilani Nanik Setiyawati Sutejo Sutejo Copyright (c) 2024 Niken Meilani, Nanik Setiyawati, Sutejo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 284 291 10.36082/gemakes.v4i2.1533 PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMANFAATAN UBI JALAR UNTUK MENCEGAH ANEMIA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1524 <p style="font-weight: 400;">Anemia dalam kehamilan diketahui sebagai bahaya potensial bagi ibu dan anak. Ibu hamil yang menderita anemia beresiko mengalami keguguran, bayi lahir sebelum waktunya, BBLR, serta perdarahan sebelum saat dan setelah melahirkan. Dampak terhadap anak yang dilahirkan oleh ibu yang anemia menyebabkan bayi lahir dengan persediaan zat besi yang sangat sedikit didalam tubuhnya sehingga beresiko mengalami anemia pada usia dini, yang dapat mengakibatkan gangguan atau hambatan pertumbuhan dan perkembangan anak. Penanganan anemia dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara farmakologis dan non farmakologis. Cara farmakologis yaitu dengan pemberian tablet SF 1x1/hari. Sedangkan cara non farmakologis dapat dilakukan dengan pemberian obat herbal atau tumbuhan, seperti sayur bayam merah, kacang-kacangan, buah <em>beta vulgaris</em> L (bit), kurma serta ubi jalar. Ubi jalar mengandung 4 mg zat besi dalam 100 gr, sehingga ubi jalar dapat dikonsumsi ibu hamil untuk meningkatkan kadar haemoglobin dalam sel darah merah, mencegah dan mengobati anemia karena kaya akan zat besi. Tujuan : Peningkatan pengetahuan ibu hamil dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil dengan pemanfaatan ubi jalar untuk mencegah anemia pada ibu hamil. Metode: Dalam kegiatan pengabdian ini dilakukan peningkatan pengetahuan dengan memberikan penyuluhan tentang manfaat konsumsi ubi jalar untuk mencegah anemia dalam kehamilan, pemeriksaan HB serta pemberian ubi jalar kepada ibu hamil. Hasil: Terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah diberikan penyuluhan kesehatan pre dan post test dengan <em>p-value</em> 0,000. Terdapat peningkatan Hb dengan rata-rata 0,4 gr/dl setelah diberikan intervensi mengkonsumsi ubi jalar selama 7 hari. Kesimpulan: Terdapat peningkatan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia pada ibu hamil dan pemanfaatan ibu jalar terhadap peningkatan haemoglobin pada ibu hamil anemia. Terdapat peningkatan kadar Hb pada ibu hamil setelah konsumsi ubi jalar selama 7 hari.</p> Ika Wijayanti Yeni Wardhani Elsa Monalisa Warkawani Copyright (c) 2024 ika Wijayanti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 292 297 10.36082/gemakes.v4i2.1524 PENINGKATAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN DAN BIDAN TENTANG KESEJAHTERAAN JANIN, GERAKAN JANIN DAN PERDARAHAN PASCASALIN https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1482 <p>Pemantauan kesejahteraan janin penting dilakukan selama kehamilan yang bertujuan untuk melihat setiap tahap perkembangan janin. Salah satu parameter untuk menilai kesejahteraan janin melalui gerakan janin. Selain resiko lahir mati penurunan gerakan janin juga berhubungan dengan kejadian prematur dan pertumbuhan janin terhambat. Selain itu, angka kematian ibu yang tinggi salah satunya disebabkan oleh perdarahan. Pencegahan perdarahan pasca salin dapat dilakukan dengan mengenali tanda-tanda awal perdarahan pasca salin, dan untuk menggunakan farmakologis, mekanik dan metode bedah perdarahan pasca salin, sesuai dengan faktor penyebabnya. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa kebidanan dan bidan tentang kesejahteraan janin, gerakan janin, dan perdarahan pascasalin. Metode yang digunakan dengan melaksanakan simposium dan workshop. Hasil kegiatan simposium dan workshop dilaksanakan 1 hari diikuti oleh 113 peserta. Dari hasil evaluasi pengetahuan pretest dan posttest menunjukkan terdapat peningkatan rerata skor pengetahuan dari 100 peserta sebesar 24,07 dari rata-rata awal pada saat pretest 56,3 % meningkat menjadi 81% saat posttest dengan p-value=0,000. Kegiatan serupa dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas calon bidan dan bidan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan maternal untuk masyarakat.</p> Qorinah Estiningtyas Sakilah Adnani Ade Zayu Cempaka Sari Adinda Meisya Hasna Nurani Ari Indra Susanti Sefita Aryuti Nirmala Astuti Dyah Bestari Puspa Sari Didah Didah Lani Gumilang Ariyati Mandiri Dini Saraswati Handayani Neneng Martini Akhmad Yogi Pramatirta Copyright (c) 2024 ade zayu https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 298 305 10.36082/gemakes.v4i2.1482 IMPLEMENTASI MENYIKAT GIGI MENGGUNAKAN PASTA GIGI COCONUT BUTTER TERHADAP PENURUNAN DEBRIS INDEKS INDEKS KELAS 4 DAN 5 SDN GANDUL CINERE, DEPOK https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/gemakes/article/view/1619 <p>Pohon kelapa merupakan tanaman multiguna, seluruh bagian dari akar, hingga ke buah kelapa, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan sandang pangan. Kandungan yang dimiliki pada buah kelapa, terdapat kalori, air, protein, karbohidrat, lemak, kalsium, besi, vitamin A, B dan C serta bagian daging bisa dimakan. selain diolah menjadi minyak kelapa (<em>coconut oil</em>) juga mengandung banyak manfaat untuk kesehatan manusia, kelapa dapat diolah menjadi <em>Coconut Butter </em>yang di buat sebagai pasta gigi khususnya untuk anak-anak. Banyak anak usia sekolah dasar yang masih terdapat kondisi gigi yang kotor didalam rongga mulutnya hingga mencapai 67,3%. kebanyakan dari mereka menyikat gigi tidak menggunakan pasta gigi dikarenakan terasa pedas. Dengan menggunakan bahan dari coconut butter yang terasa manis dan gurih mereka akan lebih suka dan rajin menyikat gigi. Tujuan Pengabdian Masyarakat menganalisis Pengaruh pasta gigi coconut butter Sebagai Pengganti Pasta Gigi Terhadap Penurunan Debris Indeks pada Murid Kelas 4 dan 5 SDN 01 Gandul Cinere. Menggosok gigi secara bersama-sama menggunakan pasta coconut butter digunakan untuk mengukur nilai Debris Indeks pre dan post. Hasil Pengabdian Masyarakat, Debris Indeks sebelum menggosok gigi menggunakan coconut butter sebagai pengganti pasta gigi didapatkan nilai rerata sebesar 1.8, sedangkan sesudah menggosok gigi diperoleh nilai rerata sebesar 0,4. Kesimpulan telah dilakukan kegiatan menggosok gigi bersama menggunakan pasta gigi coconut butter, sehingga terjadi penurunan skor Debris Indeks pada Murid.</p> Erni Mardiati Nita Noviani Pudentiana Rr RE Vitri Nurilawati Eka Anggreni Siti Nurbayani Copyright (c) 2024 Erni Mardiati, Nita Noviani, Pudentiana Rr RE, Vitri Nurilawati, Eka Anggreni, Siti Nurbayani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 2024-06-28 2024-06-28 4 2 306 311 10.36082/gemakes.v4i2.1619