PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT BERANTING (BERANTAS PERNIKAHAN DINI DAN STUNTING) PADA SUKU BADUY

https://doi.org/10.36082/gemakes.v5i1.2109

Authors

  • Ritanti Ritanti Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Tatiana Siregar Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN “Veteran” Jakarta, Indonesia,
  • Indah Permatasari Jurusan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN “Veteran” Jakarta, Indonesia,
  • Dyah Utari Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, UPN “Veteran” Jakarta, Indonesia

Keywords:

Stunting, Pernikahan Dini, Balita, Keluarga

Abstract

Stunting merupakan permasalahan kekurangan gizi yang masih tetap menjadi prioritas pembangunan kesehatan di Indonesia. Data survei status gizi balita tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia sudah mengalami penurunan menjadi 21,7%. Namun penurunan tersebut belum mencapai target WHO yaitu 20%.  Suku Baduy Desa Kanekes merupakan wilayah Kabupaten Lebak Banten dengan prevalensi stunting  masih tinggi yaitu berjumlah 27,30%, dan jumlah  perempuan menikah muda pada usia 19 tahun sebanyak 50,38%, Kurangnya informasi terkait stunting dan dampak dari pernikahan dini,  belum terprogram kegiatan edukasi, pendampingan serta pelayanan kesehatan berbasis keluarga. Pemberdayaan Keluarga sehat beranting (Berantas  pernikahan dini dan stunting) ini merupakan program inovasi dan memberikan solusi terhadap masalah mitra.  Tujuan PKM ini meningkatkan pelayanan kesehatan  ibu dan balita  dalam upaya mencegah penikahan dini dan mengatasi masalah stunting pada suku Baduy.  Kegiatan PKM ini dimulai pada  bulan April sampai dengan bulan bulan Juli 2024  dengan metode pelaksanaan yang meliputi 6 tahap kegiatan yaitu 1) Musyawarah masyarakat; 2) penyusunan media dan buku pedoman keluarga beranting; 3) Komunikasi, informasi dan pendidikan kesehatan  (KIE) ;  5) Supervisi dan kunjungan keluarga; 6) evaluasi kegiatan dan pengalihan tugas kepada Puskesmas. Hasil penilaian kuantitatif dengan analisa uji T  terdapat peningkatan  pengetahuan 87,5%, sikap 90 %  dan perilaku  92,5 %  dengan P value 0,000 < 0,005 (95% CI). Kesimpulan program PKM keluarga beranting efektif dilaksanakan dalam upaya mencegah pernikahan dini dan stunting pada suku Baduy. Tim PKM merekomendasikan perlu adanya pelayanan kesehatan ibu dan balita berbasis keluarga serta adanya peran aktif Puskesmas dalam kegiatan monitoring dan evaluasi program secara kontinyu dan berkesinambungan. 

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2025-02-28

How to Cite

Ritanti, R., Siregar, T., Permatasari, I. ., & Utari, D. (2025). PEMBERDAYAAN KELUARGA SEHAT BERANTING (BERANTAS PERNIKAHAN DINI DAN STUNTING) PADA SUKU BADUY. GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 116–124. https://doi.org/10.36082/gemakes.v5i1.2109