PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING

https://doi.org/10.36082/gemakes.v5i1.1973

Authors

  • chandra buana poltekkes kemenkes Bengkulu
  • Yanti Sutriyanti Jurusan Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Indonesia
  • Yossy Utario Jurusan Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Indonesia
  • Almaini Almaini Jurusan Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Indonesia
  • Yenny Puspita Jurusan Kebidanan, Curup Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Indonesia
  • Tarwoto Tarwoto Jurusan Keperawatan, Poltekkes Kemenkes Jakarta I, Indonesia

Keywords:

Pemberdayaan pemuda, Konvergensi stunting

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak yang terutama disebabkan karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Salah satu strategi penagggulanan stunting yang digalakkan pemerintah adalah gerakan konvergensi stunting. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka stunting Di RL mencapai 26 persen. Penderita Stunting pada anak Di Rejang Lebong tercatat sebanyak 400 orang tersebar di 15 kecamatan. Angka ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Bengkulu. Di Puskesmas Perumnas didapatkan 4 anak stunting dan 9 balita dengan berat badan di bawah garis merah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan peran pemuda dalam penanggulangan stunting. MetodeM; Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Desember 2025. Adapun metodse yang dilakukan adalah; Pendekatan teoritis yang terdiri dari pemaparan materi di ruangan belajar, diskusi, simulasi dan tanya jawab. Pendekatan praktik terdiri dari penguasaan teknik deteksi dini stunting dan penyuluhan stunting. Kegiatan advokasi dan sosialisasi dilakukan kepada kepada Dinas Kesehatan dan Pimpinan PKM Perumnas serta Camat dan kepala desa dan kelurahan di kecamatan Curup Tengah. Hasil; Terdapat perbedaan nilai rata pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan sebesar 2.95.  Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000, artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan pemuda sebelum dan sesudah pelatihan kesehatan.meningkatkan keterampilan pemuda dalam melakukan penyuluhan Kesehatan  khususnya dalam Upaya pencegahan stunting. Telah disepakatinya langkah-langkah penanggulangan stunting dan telah pula didapatkannya dukungan kebijakan penangulangan stunting yang akan diajukan dalam program rencana pembangunan kecamatan tahun 2025. Kesimpulan ; kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dapat meningkatkan pengetahuan dan peran pemuda dalam deteksi dini stunting Kecamatan Curup Tengah. Saran; Pemuda yang telah dilatih sebagai kader Kesehatan diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam penanganan kasus stunting dengan tetap berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan pemerintahan setempat.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2025-02-28

How to Cite

buana, chandra, Sutriyanti, Y. ., Utario, Y. ., Almaini, A., Puspita, Y., & Tarwoto, T. (2025). PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING . GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 141–150. https://doi.org/10.36082/gemakes.v5i1.1973