HUBUNGAN WAKTU PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DENGAN STATUS GIZI BALITA
THE RELATIONSHIP BETWEEN THE SUPPLEMENTARY FEEDING TIME AND THE NUTRITIONAL STATUS OF TODDLERS
Keywords:
Waktu pemberian makan tambahan, status giziAbstract
Status gizi seseorang sangat ditentukan sejak dari dalam kandungan dan selama menyusui. Asupan nutrisi yang tidak tepat sejak dalam kandungan dapat memberikan dampak pada status gizi bayi sampai pada usia balita. Pemberian makanan tambahan sebelum waktunya dapat mempengaruhi kondisi kesehatan pencernaan, status gizi dan bahkan dapat mengakibatkan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan waktu pemberian makanan tambahan dengan status gizi balita. Rancangan penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan desain crosecctional. Populasi penelitian berjumlah 325 balita dengan total sampel yaitu 116 balita. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling. Data dianalisis dengan chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa balita dengan waktu pemberian makanan tambahan ?6 bulan, sebagian besar yaitu 55 anak (94,7%) memiliki status gizi normal. Sedangkan, balita dengan waktu pemberian makan tambahan <6 bulan terdapat 3 anak (5,3%) memiliki status gizi normal. Terdapat hubungan yang signifikan antara waktu pemberi makanan tambahan dengan status gizi balita dengan nilai P value <0,05 (p = 0,00).Downloads
References
Azwar, A. (2004). Kecenderungan Masalah Gizi Dan Tantangan Di Masa Datang. Disampaikan Pada Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju Keluarga Sadar Gizi. Jakarta: Hotel Sahid Jaya.
Damayanti, R. A., Muniroh, L., & Farapti, F. (2016). Perbedaan Tingkat Kecukupan Zat Gizi Dan Riwayat Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Stunting Dan Non Stunting. Media Gizi Indonesia, 11(1), 61-69.
Kemenkes. (2015). Rencana Strategis Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019. Jakarta.
Kemenkes Tingkatkan Status Gizi Masyarakat. (2019, 4/11/2021). From Https://Www.Kemkes.Go.Id/Article/View/19081600004/Kemenkes-Tingkatkan-Status-Gizi-Masyarakat.Html
Mishra, K., Kumar, P., Basu, S., Rai, K., & Aneja, S. (2014). Risk Factors For Severe Acute Malnutrition In Children Below 5 Y Of Age In India: A Case-Control Study. The Indian Journal Of Pediatrics, 81(8), 762-765.
Ngenget, C. V., Kapantow, N. H., & Kawatu, P. A. (2017). Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Status Gizi Anak Usia 6-24 Bulan Di Kelurahan Kakaskasen I Kecamatan Tomohon Utara. Kesmas, 6(4).
Permenkes. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 51 Tahun 2016, Standar Produk Suplementasi Gizi, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1600. Jakarta.
Pratama, B., Angraini, D. I., & Nisa, K. (2019). Penyebab Langsung (Immediate Cause) Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 8(2), 299-303.
Putri, N. E., Andarini, M. Y., & Achmad, S. (2021). Gambaran Status Gizi Pada Balita Di Puskesmas Karang Harja Bekasi Tahun 2019. Jurnal Riset Kedokteran, 1(1), 14-18.
Shofiyah, S. (2021). Hubungan Pemberian Makanan Pendamping (Mp) Asi Dini Dengan Status Gizi Pada Bayi Usia 6-12 Bulan. Jurnal Kesehatan Samodra Ilmu, 12(1), 53-59.
Unicef. (2019a). Children, Food And Nutrition Retrieved From Https://Www.Unicef.Org/Reports/State-Of-Worlds-Children-2019
Unicef (Producer). (2019b, 05 September 2021). Peringatan Unicef: Diet Buruk Merusak Kesehatan Anak Di Seluruh Dunia. Retrieved From Https://Www.Unicef.Org/Indonesia/Id/Press-Releases/Peringatan-Unicef-Diet-Buruk-Merusak-Kesehatan-Anak-Di-Seluruh-Dunia
Wahyono, T. Y. M., & Putri, D. S. K. (2013). Faktor Langsung Dan Tidak Langsung Yang Berhubungan Dengan Kejadian Wasting Pada Anak Umur 6–59 Bulan Di Indonesia Tahun 2010. Media Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan, 23(3), 20812.
Zogara, A. U., Loaloka, M. S., & Pantaleon, M. G. (2021). Faktor Ibu Dan Waktu Pemberian Mpasi Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di Kabupaten Kupang. Journal Of Nutrition College, 10(1), 55-61.