Quality : Jurnal Kesehatan https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm <p><strong>Quality : Jurnal Kesehatan</strong>, is a scientific journal published by Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I since May 2nd, 2007. It is Published in May and November with registered number ISSN&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1180425174&amp;1&amp;&amp;">1978-4325</a>&nbsp;(print) and&nbsp;&nbsp;<a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1538102517&amp;1&amp;&amp;">2655-2434</a>&nbsp;(online) a scientific journal published by&nbsp;Poltekkes Kemenkes Jakarta I. The journal&nbsp;<span class="st">registered in the CrossRef system&nbsp;</span><span class="il">with&nbsp;</span><strong><span class="st">Digital Object Identifier&nbsp;</span><span class="il">(DOI)</span>&nbsp;<a href="https://search.crossref.org/?q=Quality+%3A+Jurnal+Kesehatan">prefix 1036082</a>.&nbsp;</strong>The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas and research results that have been achieved in the area of Nursing, Midwifery, Dental nursing, Orthotic Prosthetic and Public Health.&nbsp;</p> en-US [email protected] (Tri Riana Lestari) [email protected] (Rizki Sofian) Sat, 30 Nov 2024 19:18:16 +0700 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 KOMBINASI TERAPI RENDAM KAKI DENGAN AROMATERAPI CENDANA DALAM MENURUNKAN TEKANAN DARAH LANSIA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1728 <p>Proses penuaan berdampak pada berbagai sistem tubuh, termasuk sistem kardiovaskular yang dapat menyebabkan hipertensi. Prevalensi hipertensi pada lansia terus meningkat, terutama akibat pengelolaan yang kurang tepat, sehingga berisiko menimbulkan komplikasi serius. Kombinasi rendam kaki air hangat dan aromaterapi cendana dapat menjadi alternatif terapi nonfarmakologi melalui aktivasi sistem saraf otonom parasimpatis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh terapi rendam kaki air hangat dan aromaterapi cendana terhadap tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Metode yang digunakan yaitu <em>quasy eksperimen</em> dengan rancangan <em>pretest-posttest with control group</em>. Jumlah responden penelitian ini 28 orang (14 kelompok intervensi; 14 kelompok kontrol). Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi harian dengan alat ukur <em>sphygmomanometer </em>terkalibrasi. Untuk melihat pengaruh intervensi, analisis statistik dilakukan dengan Uji <em>dependent T test </em>dan <em>independen T test</em>. Terdapat perbedaan rerata tekanan darah setelah pada kelompok intervensi dengan (p-value 0,016) pada sistolik dan (p-value 0,023) pada diastolik. Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi rendam kaki air hangat dan aromaterapi cendana berpengaruh dalam menurunkan tekanan darah pada lansia dengan hipertensi. Intervensi ini dapat diterapkan sebagai terapi nonfarmakologi yang sederhana dan mudah dilakukan di tatanan komunitas.</p> Mita A'fifah Ulfah, Tetet Kartilah, Dewi Aryanti Copyright (c) 2024 Tetet Kartilah, Mita A'fifah Ulfah, Dewi Aryanti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1728 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 EFEKTIVITAS BUKU SAKU KEBERSIHAN GIGI DALAM MENINGKATKAN KEBERSIHAN GIGI ANAK TUNADAKSA https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1993 <p>Latar Belakang: Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia tahun 2010, tercatat jumlah penyandang disabilitas 4,74% yaitu mencapai 9.046.000 jiwa dari 237 juta jiwa. Populasi penyandang disabilitas menurut Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2012 adalah sebesar 2,45% (6.515.500 jiwa) dari 244.919.000 estimasi jumlah penduduk Indonesia tahun 2012. Buruknya keadaan rongga mulut anak tundaksa disebabkan karena tindakan menyikat gigi yang tidak diawasi, faktor-faktor lain seperti teknik menyikat gigi, keterampilan motorik dan bantuan pendampingan yang masih diabaikan. Selain itu kurangnya visualisasi untuk memahami dan menguasai teknik praktik kebersihan gigi dan mulut. Maka dari itu, dibuat sebuah <em>Buku Saku Kebersihan Gigi </em>dengan harapan orang tua dapat berperan banyak dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut anaknya. Tujuan Penelitan ini menghasilkan sebuah media <em>Buku Saku Kebersihan Gigi </em>yang efektif dan layak penerapannya dalam upaya meningkatkan status kebersihan gigi anak Tunadaksa. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian <em>pre-Experiment (One Group </em><em>pre-test and post-test desain)</em>. Sampel berjumlah 14 Anak Tunadaksa diberikan intervensi dengan <em>Buku Saku Kebersihan Gigi</em> dengan pendampingan orang tua. Hasil : Hasil uji efektifitas diperoleh p-value 0,002 (p&lt;0,05), dengan nilai rata rata debris indeks anak Tunadaksa sebelum perlakuan sebesar 2,21 (sedang) sedangkan setelah perlakuan menjadi 1,06 (baik). Kesimpulan : <em>Buku Saku Kebersihan Gigi </em>dengan pendampingan orang tua terbukti efektif meningkatkan status kebersihan gigi anak tunadaksa.</p> Endah Aryati Eko Ningtyas; Nanda Bupa Pratama, Lanny Hapsari Winnursita, Rose Asni Latifah, Suprih Utomo Copyright (c) 2024 Endah Aryati Eko Ningtyas; Nanda Bupa Pratama, Lanny Hapsari Winnursita, Rose Asni Latifah, Suprih Utomo https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1993 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 ASOSIASI MEROKOK DENGAN PROFIL KARDIOVASKULAR DI DATARAN TINGGI : EPIDEMIOLOGICAL PERSPECTIVE https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1874 <p>Kebiasaan merokok merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dengan dampak negatif yang luas pada sistem kardiovaskular, seperti yang didokumentasikan dalam berbagai literatur. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara kebiasaan merokok dan profil kardiovaskular, khususnya tekanan darah dan Indeks Massa Tubuh (IMT), di dataran tinggi Malino. Menggunakan desain cross-sectional, penelitian ini melibatkan 1.404 responden dewasa berusia 18-65 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Analisis data dilakukan menggunakan uji deskriptif dan uji Mann-Whitney, dengan tingkat signifikansi statistik ditetapkan pada p-value &lt; 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada korelasi positif antara tekanan darah diastolik dan durasi merokok (r=0.126) dengan perbedaan rata-rata yang signifikan (P=0,01). Selain itu, variabel IMT menunjukkan perbedaan yang signifikan secara statistik berdasarkan kategori tipe perokok (P=&lt;0,001) dan durasi merokok (P=0,01). Durasi merokok lebih dari 10 tahun secara signifikan berpengaruh terhadap peningkatan tekanan darah diastolik dan IMT. Oleh karena itu, diperlukan intervensi yang masif dan sistematis untuk mencegah merokok jangka panjang dan melindungi masyarakat dari paparan asap rokok, baik untuk perokok aktif maupun pasif melalui kampanye rutin, seminar, dan kegiatan edukatif lain dengan melibatkan tokoh lintas sektor untuk mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular. Selain itu, untuk menurunkan prevalensi perokok baru di Malino yang dingin, pemerintah dapat meningkatkan akses minuman hangat lokal seperti sarabba, teh, dan kopi di area pertemuan masyarakat. Program ini tidak hanya lebih sehat tetapi juga mempromosikan produk lokal Malino, seperti teh dan kopi.</p> Emmi Bujawati, Rimawati A.I. Sadarang, Syarfaini Syarfaini Copyright (c) 2024 Emmi Bujawati, Rimawati A.I. Sadarang, Syarfaini Syarfaini https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1874 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 THE DIFFERENCES IN METABOLIC SYNDROME PARAMETERS BETWEEN INDIVIDUALS WITH MENTAL HEALTH DISORDERS AND HEALTHY INDIVIDUALS: A COMMUNITY BASED COMPARATIVE STUDY https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1849 <p>Objectives: This study aimed to analyze the differences in metabolic health parameter values with mental health disorders (MHD). Methods: a total of 3725 respondents were included in this study. This study used secondary data from the Cohort Study of Non-Communicable Disease Risk Factors collected by interview method on permanent residents in Bogor City, Indonesia in 2018. Respondents with MHD if they experienced at least 6 symptoms out of 20 symptoms in the Self Reporting Questionnaire (SRQ) instrument. Independent variables included fasting blood sugar, post-loading blood sugar, total cholesterol, LDL, HDL, triglycerides, systolic blood pressure, diastolic blood pressure, and body mass index (BMI). Data were analyzed by Mann-Whitney test. Results: Significant differences between individuals with and without mental health disorders were observed in age (p-value=0.037), total cholesterol level (p-value=0.003), triglyceride level (p-value=0.000), LDL level (p-value=0.001), HDL level (p-value=0. 003), body weight (p-value=0.000), height (p-value=0.000), and BMI (p-value=0.050), however, there were no significant differences in fasting blood sugar levels, post-loading blood sugar levels, systolic blood pressure, and diastolic blood pressure. Conclusions: This study found significant differences in several metabolic health parameters between individuals with and without mental health disorders (MDD). Parameters that showed significant differences included age, total cholesterol, triglycerides, LDL, HDL, weight, height, and body mass index (BMI). In contrast, no significant differences were found in fasting blood sugar levels, post-load blood sugar levels, systolic blood pressure, and diastolic blood pressure</p> Muhamad Zakki Saefurrohim , Akhmad Azmiardi, Intan Zainafree , Mustika Suci Susilastuti Copyright (c) 2024 Akhmad Azmiardi, Muhamad Zakki Saefurrohim , Intan Zainafree , Mustika Suci Susilastuti https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1849 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 FAKTOR RISIKO PONV MENURUT ASSESMENT KOIVURANTA PADA PASIEN BEDAH SARAF https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1836 <p>PONV atau <em>Postoperative Nausea and Vomiting</em> merupakan kondisi umum yang sering terjadi pada pasien setelah menjalani anestesi dan pembedahan dalam 24 jam pertama. Pada pasien bedah saraf, menjaga tekanan intrakranial dalam batas normal sangat penting untuk menjaga aliran darah otak dan tekanan perfusi otak. Penelitian faktor risiko klinis penting untuk memprediksi PONV pada pasien bedah membantu meningkatkan penatalaksanaan profilaksis antiemetik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko PONV menurut assessment koivuranta dengan kejadian PONV pasca anestesi umum pasien bedah saraf Studi ini menggunakan metode kuantitatif dan desain observasional cross-sectional. Dilakukan pada pasien bedah saraf dengan anestesi umum di rumah sakit tentara dr. Soedjono Magelang pada Maret–April 2024. Terlibat 32 responden yang dipilih secara total sampling. Analisis data menggunakan uji <em>chi-square</em>. Hasilnya menunjukkan hubungan signifikan antara jenis kelamin (p=0.01), riwayat PONV (p=0.01), dan riwayat motion sickness (p=0.01) dengan kejadian PONV. Namun, tidak ada hubungan signifikan antara riwayat merokok (p=0.249) atau lama operasi (p=0.081) dengan PONV. Faktor risiko tertinggi adalah jenis kelamin, dengan odds ratio (OR) 64.00. Simpulan faktor risiko PONV menurut assesment koivuranta yang memiliki hubungan bermakna dengan kejadian PONV yaitu jenis kelamin, riwayat PONV, dan riwayat <em>motion sickness</em></p> Indah Nurhalisa Widyanti, Yusniarita Yusniarita Copyright (c) 2024 Yusniarita Yusniarita https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1836 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 STRES DENGAN KUALITAS TIDUR PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1666 <p>Penyakit Hipertensi masih menjadi masalah kesehatan yang global dan sering diabaikan. Beberapa faktornya yaitu adanya bawaan genetik, berat badan, usia, konsumsi makanan dan minuman, gaya hidup yang kurang sehat, stress emosional dan masalah gangguan kebutuhan istirahat tidur. Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi secara adekuat, maka dapat mempengaruhi kesehatan. Kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti stress, psikologis, aktivitas, dan penyakit. Beberapa penelitian mengatakan bahwa tidak tercukupinya kualitas kebutuhan tidur dan istirahat dapat mempengaruhi aktivitas seseorang sehingga memicu penyakit dan masalah fisik. Kualitas tidur yang menurun akan berisiko terjadinya penyakit kardiovaskuler seperti hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan stress dengan kualitas tidur pada pasien yang menderita hipertensi. Metode penelitian yang dilakukan menggunakan Desain Cross Sectional. Sampel penelitian ini berjumlah 143 responden yang memiliki Diagnosa Hipertensi dengan teknik random sampling stratified. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik wawancara, pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi badan dan pemberian kuesioner Stres (Perceived Stress Scale) dan Kualitas Tidur (PSQI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara stress dengan kualitas tidur pada pasien hipertensi di Puskesmas Cinere Depok dengan P value = 0,001. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan antara stress dengan kualitas tidur pada pasien hipertensi di Puskesmas Cinere Depok.</p> Ani Nuraeni, Magfirah Aulia Ramadhani, Reni Chaerani Copyright (c) 2024 Magfirah Aulia Ramadhani, Ani Nuraeni, Reni Chaerani https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1666 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 BIOPROSPECT OF BACTERIAL FIBRINOLYTIC PROTEASE FROM BEKASAM OF LONGTAIL TUNA AS ANTITHROMBOTIC AGENT: LITERATURE REVIEW AND BIBLIOGRAPHY STUDY https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/2016 <p>Introduction:Cardiovascular disease (CVD) is the leading cause of death worldwide, with thrombosis being a significant risk factor. Fibrinolytic proteases have potential as antithrombotic agents and could be developed into CVD drugs. Indonesia's traditional fermented products, such as fish Bekasam, are rich in microorganisms, including fibrinolytic protease-producing bacteria, yet their potential for CVD treatment is underexplored. Fish paste in Indonesia serves as a protein source and a reservoir of bacterial diversity, which could aid in discovering new antithrombotic agents. Objective: This literature review examines research trends over the past decade on fibrinolytic protease-producing bacteria in traditional fermented products, with a focus on Bekasam made from Longtail Tuna. This fermented food is an alternative source for obtaining bacteria with antithrombotic properties. Methods: Data for this review were sourced from Google Scholar, PubMed, and the dimension.ai database, using the keyword "bacterial fibrinolytic protease" from 2015 to 2024. Visualization of global research trends was performed using VOS viewer software. Results: The review found a scarcity of studies on fibrinolytic proteases from Bekasam bacteria. Lactic acid bacteria involved in Bekasam fermentation possess proteolytic enzymes that degrade fish protein into peptides and amino acids, potentially offering antithrombotic properties. This suggests natural protease sources from traditional fermented foods have significant biomedical potential. Research on fibrinolytic protease-producing bacteria from Bekasam in Indonesia is limited and requires further development. Exploring these local fermented products could yield innovative sources for thrombosis treatment</p> Juwy Trianes; Stalis N. Ethica, M. Ardi Afriansyah; Sri Darmawati, Nanik Rahmani; Dewi S. Zilda Copyright (c) 2024 juwy trianes; Stalis N. Ethica, M. Ardi Afriansyah; Sri Darmawati, Nanik Rahmani; Dewi S. Zilda https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/2016 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 ANALISIS WAKTU PENCAPAIAN BROMAGE SCORE SETELAH EDUKASI MOBILISASI DINI https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1820 <p><em>Bromage Score</em> adalah metode yang digunakan untuk mengetahui waktu pemulihan setelah anestesi spinal sebagai indikator dalam membuat keputusan pemindahan pasien dari kamar operasi ke ruang perawatan. <em>Bromage Score</em> sering dikaitkan dengan mobilisasi dini karena dapat meningkatkan sistem sirkulasi darah dan merangsang sistem persyarafan. Saat ini belum ada penelitian yang mengukur pencapaian <em>Bromage Score </em>dalam bentuk intervensi atau perlakukan dengan menggunakan kelompok kontrol. Tujuan penelitian ini menganalisis pengaruh dari edukasi mobilisasi dini terhadap waktu pencapaian <em>bromage score</em>. Metode penelitian <em>quasi-experimental</em> dengan desain <em>two group posttest with control group</em>. Populasinya semua yang operasi dengan spinal anestesi di ruang Diponegoro RSUD Kanjuruhan sejumlah 200 pasien, dengan besar sampel 56 orang dibagi menjadi kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang diambil dengan <em>purposive sampling</em>. Analisis uji menggunakan “<em>t-test independent</em>”. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh signifikan pemberian edukasi mobilisasi dini terhadap waktu pencapaian <em>Bromage Score</em>l padal pasien spinall anestesi dengan p-value = 0.000. Waktu pencapaian <em>Bromage Score</em> pada kelompok perlakuan lebih cepat dibandingkan kelompok kontrol. Rerata waktu pencapaian hingga skor 0 (mampu bergerak sepenuhnya) pada kelompok perlakuan 233.1 (3 jam 53 menit) menit, sedangkan kelompok kontrol 275.53 menit (4 jam 35 menit). Pasien yang operasi dengan spinal anestesi membutuhkan edukasi mobilisasi dini untuk meningkatkan sirkulasi dan merangsang sistem syaraf melalui latihan fisik ROM yang berpusat pada ekstremitas bawah setelah selesainya operasi agar waktu pemulihan <em>bromage score</em> lebih cepat.</p> Dinda Hapsari Cahya Mawar Sharon, Tri Anjaswarni, Tri Nataliswati, Rudi Hamarno Copyright (c) 2024 Tri Anjaswarni -, Dinda, Natal, Rudi https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1820 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 PENGARUH TERAPI AFIRMASI POSITIF DENGAN MEDIA FLASH CARD TERHADAP KETIDAKBERDAYAAN PASIEN REHABILITASI PASCA STROKE https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1798 <p>Ketidakberdayaan merupakan masalah psikososial yang dialami seseorang dengan munculnya perasaan tidak memiliki kendali dan kurangnya kontrol atas situasi saat ini atau yang akan datang. Dampak dari ketidakberdayaan apabila tidak di tangani dapat berpotensi menjadi keputusasaan bahkan risiko untuk bunuh diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi afirmasi positif dengan media <em>flash card</em> terhadap ketidakberdayaan pasien rehabilitasi pasca stroke. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif <em>quasi-experiment control goup design. </em>Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rehabilitasi pasca stroke di RS Pusat Otak Nasional dengan jumlah sampel sebanyak 80 orang dengan menggunakan teknik <em>probability</em> <em>sampling terbagi dalam kelompok eksperimen dan kontrol. </em>Hasil analisis univariat dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas mengalami ketidakberdayaan sedang sebanyak 21 responden (52,5%), ketidakberdayaan berat sebanyak 14 responden (35%), dan ringan sebanyak 5 orang (12,5%). Hasil analisis uji kesetaraan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menunjukan bahwa terdapat hubungan antara afirmasi positif dengan media <em>flash card</em> terhadap ketidakberdayaan pasien rehabilitasi pasca stroke dengan nilai <em>p value </em>= 0.001. tidak ada pengaruh usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan terhadap ketidakberdayaan (<em>p-value</em>&gt; 0.05). Hasil uji <em>t</em><em>-test </em>rata-rata nilai tingkat ketidakberdayaan pada kelompok intervensi yaitu <em>pretest</em> sebesar 58.98 dan <em>posttest</em> sebesar 28.78, dan rata-rata nilai tingkat ketidakberdayaan pada kelompok kontrol yaitu <em>pretest</em> sebesar 58.43 dan <em>posttest</em> sebesar 36.33. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan pasien rehabilitasi pasca stroke untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mencintai diri sendiri dengan melakukan afirmasi positif rutin setiap hari.</p> Yesi Merwanda, Yetty Mariani Tambun, Heni Nurhaeni Copyright (c) 2024 Yetty Mariani Tambun, Yesi Merwanda, Heni Nurhaeni https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1798 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700 EFEKTIVITAS PERMAINAN ENGKLEK MODIFIKASI DALAM MENCEGAH PELECEHAN SEKSUAL SISWA SEKOLAH DASAR https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1824 <p>Usia sekolah dasar adalah masa ketika pertumbuhan dan perkembangan anak berlangsung sangat cepat dan memiliki dampak jangka panjang. Berdasarkan Catatan Tahunan (CATAHU) 2023, terdapat 553 kasus kekerasan berbasis gender yang melibatkan anak usia 6–12 tahun. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melaporkan bahwa Kota Depok menduduki peringkat kedelapan dengan jumlah korban tertinggi, yakni 75 korban dari Januari hingga September 2023. Hal ini menunjukkan perlunya upaya pencegahan yang efektif melalui media yang menarik. Bermain sangat penting untuk kebahagiaan dan membantu penerimaan anak terhadap pembelajaran, oleh karena itu penggunaan permainan engklek, tidak hanya memberikan kesenangan tetapi juga membantu mengembangkan keterampilan motorik kasar. Permainan tersebut dimodifikasi sehingga menjadi permainan engklek batasan diri (entari). Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas permainan entari dalam mencegah pelecehan dan kekerasan seksual. Penelitian dilakukan pada 312 siswa kelas 1–3 di SDN Bedahan 1 Depok, dan melalui metode <em>stratified random sampling</em>, diperoleh sampel sebanyak 73 siswa. Instrumen yang digunakan adalah lembar <em>checklist pre-test </em>dan<em> post-test</em> untuk mengukur pengetahuan dan sikap siswa. Hasil uji <em>Wilcoxon</em> menunjukkan nilai <em>P-value</em> sebesar 0,024 untuk pengetahuan dan 0,001 untuk sikap, keduanya kurang dari 0,05, yang mengindikasikan adanya pengaruh permainan engklek terhadap peningkatan pengetahuan dan sikap siswa. Kesimpulannya, media edukasi permainan engklek batasan diri (entari) efektif digunakan sebagai upaya pencegahan pelecehan dan kekerasan seksual. Berdasarkan temuan ini, disarankan agar peneliti selanjutnya dapat mengembangkan promosi kesehatan reproduksi pada anak melalui media yang menyenangkan untuk mengoptimalkan fungsi preventif.</p> Bella Aprilia Zahra, Chahya Kharin Herbawani, Lusyta Puri Ardhiyanti, Een Kurnaesih Copyright (c) 2024 Bella, Chahya, Lusyta, Een https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0 https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/1824 Sat, 30 Nov 2024 00:00:00 +0700