DETERMINAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF

DETERMINANTS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE

Authors

  • Ritanti Ritanti Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
  • Indah Permatasari Departemen Keperawatan Anak FIKES UPN Veteran Jakarta

Abstract

Cakupan  pemberian  ASI  eksklusif dalam kurun  waktu  tahun 2013-2015  di  Indonesia  hanya sekitar 54,1% bayi di Indonesia yang mendapatkan ASI eksklusif. Hasil penelitian Latifah, Purwanti dan Sukamto(2020) menunjukkan kurangnya asupan gizi pada anak terkhusus pemberian ASI Eksklusif berdampak pada angka kejadian stunting pada anak. Jika dilihat dari akibatnya stunting dapat berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, menurunkan produktifitas dan kemudian menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan   kemiskinan   dan   ketimpangan   pada   masyarakat   Indonesia (Riskesdas, 2018). Adapun tujuan umum penelitian ini untuk menganalisis faktor prediktor praktik pemberian ASI eksklusif dan pengaruh menyusui eksklusif terhadap pertumbuhan bayi 6 bulan pertama kelahiran di Kecamatan Baros. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 220 bayi lahir hidup yang berusia 7-12 bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan ibu dan kunjungan ANC berhubungan dengan keberhasilan praktik pemberian ASI eksklusif (p-value=0,001 dan p-value = 0,000). Hasil analisis multivariat menunjukkan ibu dengan pengalaman kunjungan ANC ? 4 kali memiliki kemungkinan 6 kali lebih tinggi untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka dibandingkan ibu dengan kunjungan ANC < dari 4 kali.  

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2021-11-30

How to Cite

Ritanti, R., & Permatasari, I. (2021). DETERMINAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF: DETERMINANTS OF EXCLUSIVE BREASTFEEDING PRACTICE . Quality : Jurnal Kesehatan, 15(2), 77–83. Retrieved from https://ejournal.poltekkesjakarta1.ac.id/index.php/adm/article/view/209